Anggota BIN gadungan mau main proyek, pas depan Dandim tak berkutik
Merdeka.com - Ulah Masri Joni (47), warga ber-KTP Daerah Istimewa Yogyakarta ini terbilang nekat. Sepak terjangnya sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) gadungan, akhirnya berakhir di Berau, Kalimantan Timur. Dia kini diamankan di markas Polda Kaltim di Balikpapan.
Kisahnya berawal Selasa (10/5) lalu, Masri yang mengaku berpangkat Kolonel CHZ, dikabarkan mendarat di Berau, untuk melaksanakan tugas, Rabu (11/5). Jajaran Kodim 0902 Tanjung Redeb, pun bersiap. Namun, gerak gerik Masri pun belakangan menimbulkan kecurigaan.
Di markas Kodim 0902 Tanjung Redeb, dia sempat diinterogasi. Pertanyaan terkait dokumen tugas dan keanggotaan TNI pun dilontarkan Dandim 0902 Tanjung Redeb Letkol CZI Slamet Santoso. Masri pun terpojok.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang ditipu oleh pria itu? Hal itu termasuk tunjangan anak sebesar $116,000 (Rp. 1.867.089.600) kepada mantan istrinya, dan $79,000 (Rp. 1.271.552.400) kepada jaringan pemerintah dan perusahaan yang ia akses secara ilegal.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
"Kita jebak dia dengan pertanyaan. Akhirnya dia mengaku sebagai wiraswasta biasa, bukan anggota TNI," kata Slamet saat berbincang bersama merdeka.com, Jumat (13/5).
Kolonel gadungan itu, sudah malang melintang di daerah lainnya, sebelum akhirnya mendarat di Berau. Dalam pengakuannya, dia pernah menjadi staf khusus Bupati Manokwari pada 2013-2014, juga pernah berurusan di Tarakan dan Nunukan, Kalimantan Utara, juga daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Bermodalkan kartu tanda anggota (KTA) TNI juga KTA BIN, dia menebar pesona ke berbagai daerah, sebagai anggota BIN berpangkat Kolonel CZI. Dipastikan, foto Masri Joni berseragam di KTA tanpa stempel Mabes TNI dan tidak adanya tandatangan perwira yang membawahi anggota BIN yang bertugas di daerah.
Menariknya, dia juga memiliki pistol P1 buatan PT Pindad, dilengkapi magasin berisi 8 peluru. Senpi yang dia bawa, akhirnya lolos pemeriksaan petugas bandara setelah dia memperlihatkan KTA TNI dan KTA BIN.
"Cuma nomor register senpinya itu sudah dia hapus," ujar Slamet.
Ketika digali lebih jauh maksud dan tujuan Masri berada di Berau diduga kuat perwira TNI gadungan itu, hendak bermain proyek.
"Saya kontak istrinya, istrinya cuma tahu suaminya itu kerja wiraswasta, mengurus soal pengadaan barang. Nah, di Berau ini diduga dia mau menghadap bupati, mungkin soal proyek," sebut Slamet.
Kini, sepak terjang Masri anggota TNI berpangkat Kolonel gadungan itu berakhir sudah. Kodim 0902 Tanjung Redeb, pada Rabu (11/5) sore lalu, menerbangkannya ke markas Kodam VI Mulawarman di Balikpapan, untuk penanganan lebih lanjut.
"Sekarang perkembangan terakhir, dia diamankan di Polda Kaltim (di Balikpapan)," pungkas Slamet. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
seorang prajurit TNI sukses melakukan penyamaran dan penyusupan ke dalam anggota GAM
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaTNI gadungan diamankan karena terbukti lakukan penipuan hingga puluha juta.
Baca Selengkapnyapenahanan itu dilakukan setelah meningkatnya status tersangka DSH dari saksi menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaSidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaPihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca SelengkapnyaSaksi Dede membuka babak baru kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca SelengkapnyaBerikut detik-detik video perwira TNI AL gadungan memperkenalkan diri di Monas pakai Bahasa Inggris.
Baca SelengkapnyaDwi Singgih sempat mangkir sebanyak tiga kali dalam pemeriksaan.
Baca Selengkapnya