Anggota DPR kecam Akom yang diam-diam muluskan RUU Tax Amnesty
Merdeka.com - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) yang mengadakan rapat Badan Musyawarah (Bamus) kemarin berbuntut panjang. Hal ini karena pimpinan DPR yang lain tak diundang dalam pembahasan terkait RUU Tax Amnesty tersebut.
Politikus Gerindra Azikin Solthan, menyalurkan interupsinya dalam rapat paripurna ke-24 masa persidangan IV, tahun sidang 2015-2016. Menurut Azikin, dari hasil rapat konsultasi pengganti Bamus sebelumnya harusnya pimpinan DPR berkonsultasi dengan pemerintah dulu. Namun belum ada konsultasi tiba-tiba ada rapat Bamus lagi.
"Minggu lalu diketahui Bamus akan rapat dengan keputusan proses rencana UU Tax Amnesty sebelum melakukan konsultasi dengan presiden. Terkait itu, bapak ketua DPR tidak konsisten di mana proses Tax Amnesty dapat dilanjutkan setelah konsultasi," kata Azikin dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa yang memimpin rapat paripurna DPR? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Bagaimana DPR meminta polisi usut kasus? Sahroni meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
Anggota komisi II DPR ini lantas meminta agar pimpinan DPR membaca ulang tata tertib sebagaimana diatur dalam pasa 223. Sebab menurutnya ada aturan yang dilanggar dalam rapat Bamus tersebut.
Sedangkan Sekertaris Fraksi PAN Teguh Juwarno, menilai pimpinan DPR pecah kongsi. Sebab selain Akom, pimpinan lain tak diberi tahu.
"Kekompakan sesama pimpinan cerminan soliditas di parlemen. Ini diluruskan dan jangan ada dusta di antara sesama pimpinan," tutur Teguh.
Sedangkan Wakil Ketua Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam mengapresiasi keberanian Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang mengakui ada kesalahan prosedur dalam rapat Bamus. Dia berharap hasil Bamus sebelumnya dan tata tertib ditinjau kembali.
Selain itu Ketua Badan Legislasi (Baleg) Supratman Andi Agtas menerangkan bahwa dalam rapat Bamus sebelumnya ada penundaan untuk konsultasi ke presiden. Namun belum ada rekomendasi akan diserahkan ke Pansus atau komisi terkait pembahasan Tax Amnesty.
"Keinginan sebagian besar fraksi dibentuk Pansus. Tapi heran, lakukan Bamus kembali dan ditetapkan di Komisi XI. Ini cacat karena rapat Bamusnya dihadiri satu pimpinan," ungkap Supratman.
Anggota komisi III DPR ini meminta pimpinan DPR membatalkan hasil keputusan rapat Bamus kemarin. Sehingga keputusan masih mengacu pada rapat konsultasi pengganti Bamus.
"Dari kemarin kami nyatakan juga banyak permasalahan Tax Amnesty. Ini keadilan bagi yang patuh pajak. DPR tidak boleh gegabah. Satu kecacatan yang dilahirkan bisa mempengaruhi republik ini. Jokowi soal undang-undang juga harus jadi concern kita, hasilkan undang-undang yang baik," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas dan anggota Baleg DPR RI, Benny K. Harman terlibat adu mulut saat membahas status RUU Perampasan Aset
Baca SelengkapnyaDjarot khawatir RUU tersebut bisa menyingkirkan hakim-hakim MK.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, revisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna.
Baca SelengkapnyaKomisi III meyakini, jika PPATK dan KPK tidak ada lagi kekhawatiran, maka dua RUU tersebut akan berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaDPR bisa saja mengesahkan RUU Pilkada menjadi undang-undang tanpa sepengetahuan publik.
Baca SelengkapnyaJokowi menghargai langkah cepat DPR yang membatalkan untuk merevisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini karena banyak anggota DPR tidak hadir.
Baca SelengkapnyaRUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyebut, pengesahan RUU bisa digelar di masa sidang ini.
Baca SelengkapnyaBintang lantang berorasi mengajak pendemo melawan keputusan DPR.
Baca SelengkapnyaBenny tak melihat RUU Perampasan Aset masuk daftar RUU prolegnas yang diusulkan pemerintah hari ini.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnya