Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota DPR Komisi VI Soroti Kasus Dugaan Daur Ulang Antigen Kimia Farma di Kualanamu

Anggota DPR Komisi VI Soroti Kasus Dugaan Daur Ulang Antigen Kimia Farma di Kualanamu Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN, Mufti Anam, mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan daur ulang penggunaan alat uji cepat antigen oleh empat petugas laboratorium rapid antigen milik Kimia Farma di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (27/4).

"Miris sekali saya mendengar informasi ini. BUMN seharusnya membantu rakyat dengan pelayanan murah dan terbaik, tapi ini malah menjebak rakyat dengan adanya temuan polisi, bahwa ada dugaan daur ulang penggunaan alat antigen. Sesak rasanya dada ini," ujar Mufti Anam saat dihubungi, Rabu (28/4/2021).

Mufti mengatakan, dugaan pelanggaran tersebut menunjukkan ada tiga masalah serius di BUMN farmasi khususnya Kimia Farma. Pertama, lemahnya sistem pengawasan. Ada kebocoran yang luar biasa dalam praktik dugaan daur ulang antigen tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi seharusnya Kimia Farma dapat pemasukan sekian rupiah, misalnya Rp 100 juta, tapi hanya dapat sekian katakanlah Rp 25 juta. Itu karena daur ulang, alat antigen yang dikeluarkan dari persediaan tidak bertambah. Sistemnya lemah," ujarnya.

"Ini baru dari antigen. Kalau soal antigen saja begitu parah penyelewengannya, maka bidang lain perlu diaudit ulang potensi kebocorannya. Ini menjadi salah satu penanda mengapa BUMN farmasi kita kalah dengan farmasi swasta," tegas Mufti.

Kedua, rendahnya pelaksanaan prosedur operasi standar (SOP) di Kimia Farma. "Kimia Farma ini bisnis farmasi, SOP-nya harus super ketat, karena terkait keselamatan orang. Kalau daur ulang seperti itu, tentu berbahaya bagi keselamatan orang lain," bebernya.

Ketiga, Kimia Farma tidak taat pada pembenahan nilai dan budaya BUMN yang digariskan Menteri BUMN Erick Thohir, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). "Kalau sudah gagal menerjemahkan dan tidak segaris dengan budaya perusahaan yang diterapkan Pak Menteri, konsekuensinya jelas, manajemen harus disanksi oleh kementerian," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Seperti ramai diberitakan, polisi menggerebek lokasi layanan tes antigen di Bandara Kualanamu, Sumut. Layanan tes antigen itu dilakukan Kimia Farma.

Penggerebekan dilakukan Selasa (27/8/2021) sore oleh Dirkrimsus Polda Sumut. Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat keluhan dari para calon penumpang yang mendapati hasil rapid antigen selalu positif Covid-19 dalam kurun lebih-kurang sepekan.

Polisi kemudian melakukan penyamaran dengan mendaftar sebagai calon penumpang yang mengikuti rapid test antigen. Masuk ke ruang pemeriksaan, polisi menjalani prosedur sebagaimana mestinya, yaitu alat tes rapid antigen dimasukkan ke lubang hidungnya.

Menunggu 10 menit, anggota Polda Sumut itu mendapati hasil tesnya positif. Sempat ada perdebatan, polisi lalu melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hasilnya, didapati alat rapid test antigen yang telah dipakai digunakan lagi alias didaur ulang. Alat yang dimasukkan ke hidung itu diduga dibersihkan lagi setelah dipakaikan ke penumpang lain. Polisi pun mengamankan petugas laboratorium serta beberapa barang bukti.

Sementara itu, dalam siaran persnya, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini, mendukung investigasi yang dilakukan kepolisian. "Apabila terbukti bersalah, maka para oknum petugas layanan Rapid Test tersebut akan kami berikan tindakan tegas dan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Anak Usaha Kimia Farma Rekayasa Laporan Keuangan
Terungkap, Anak Usaha Kimia Farma Rekayasa Laporan Keuangan

Bentuk rekayasa keuangan yang diduga dilakukan oleh anak usaha Kimia Farma yaitu seakan-akan hasil penjualan atau distribusi berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan

Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.

Baca Selengkapnya
Bos Kimia Farma Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kerugian Fantastis Perusahaan
Bos Kimia Farma Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kerugian Fantastis Perusahaan

Perusahaan mengambil beberapa langkah untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja dan fundamental bisnis Perseroan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rieke Lantang Tegur Indofarma, Masih Banyak Masalah tapi Minta Dana Rp2,2 Triliun
VIDEO: Rieke Lantang Tegur Indofarma, Masih Banyak Masalah tapi Minta Dana Rp2,2 Triliun

Masalah tersebut muncul, karena perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp459 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Telak DPR Bocorkan Nasib Erick Thohir, Banyak Tekanan Buat Pilih Dirut & Komut BUMN
VIDEO: Telak DPR Bocorkan Nasib Erick Thohir, Banyak Tekanan Buat Pilih Dirut & Komut BUMN

Dalam rapat, Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto, menyebut ke depan Menteri BUMN Erick Thohir makin banyak alami tekanan.

Baca Selengkapnya
Direksi BUMN Ini Teken Pakta Integritas Anti-Fraud, Kawal Perusahaan dari Tidak Korupsi
Direksi BUMN Ini Teken Pakta Integritas Anti-Fraud, Kawal Perusahaan dari Tidak Korupsi

Hakordia merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif dalam memerangi korupsi, sebuah kejahatan luar biasa.

Baca Selengkapnya
Tak Dikasih Ampun, Erick Thohir Bakal Sikat Pengurus Indofarma yang Buat Perusahaan Merugi
Tak Dikasih Ampun, Erick Thohir Bakal Sikat Pengurus Indofarma yang Buat Perusahaan Merugi

Tiko mengatakan pihaknya tak akan pandang bulu dalam proses hukum tersebut. Termasuk jika ditemukan pengurus perusahaan yang bermasalah.

Baca Selengkapnya
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?
Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?

Irma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan! Nasim Komisi VI PKB Tuding BUMN ini Tempat Berkumpulnya Mafia
VIDEO: Blak-blakan! Nasim Komisi VI PKB Tuding BUMN ini Tempat Berkumpulnya Mafia

Anggota Komisi VI Fraksi PKB, Nasim Khan, menyebutkan Pertamina merupakan 'gudang' mafia yang ada di BUMN

Baca Selengkapnya
NasDem Kritisi Kejagung, Tom Lembong Setahun Jadi Mendag tapi Disangkakan Kasus Korupsi Delapan Tahun
NasDem Kritisi Kejagung, Tom Lembong Setahun Jadi Mendag tapi Disangkakan Kasus Korupsi Delapan Tahun

Rudi mengingatkan, bahwa aparat penegak hukum tidak boleh tebang pilih dalam penanganan dan pengusutan kasus korupsi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi, PDIP Komisi VI Skakmat Wamen Jadi Komisaris
VIDEO: Nada Tinggi, PDIP Komisi VI Skakmat Wamen Jadi Komisaris "Apa Lagi Dikejar, Uang?"

Dia mencontohkan Wamen BUMN Dony Oskaria yang baru saja diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pecah Emosi DPR Soal Kasus Pinjol BUMN Indofarma
VIDEO: Pecah Emosi DPR Soal Kasus Pinjol BUMN Indofarma "Sudah Gila, Bangkrut Minta Duit Negara!"

Menurutnya, langkah Indofarma sudah di luar nalar bahkan sampai meminta uang ke negara

Baca Selengkapnya