Anggota DPR Nilai Pemerintah Belum Terlambat Antisipasi Eksodus WN India Masuk RI
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai, eksodus ratusan warga India masuk Indonesia menjadi pelajaran berharga. Kementerian Kesehatan, Satgas, Kementerian Luar Negeri, hingga Ditjen Imigrasi dituntut bekerja secara terpola supaya bisa melakukan tindakan antisipasi sedini mungkin jika ada peristiwa serupa.
"Untuk melakukan satu langkah-langkah antisipasi sedini mungkin dengan koordinasi yang baik, saya kira hal seperti itu tidak akan terjadi. Karena kemarin sempat mencuat di media karena ada yang tanda petik kok diloloskan dan sebagainya," ujar Rahmad kepada wartawan, Minggu (25/4).
Menurutnya, antisipasi kejadian serupa agar tak terulang penting dilakukan sebagai bagian dari pengendalian covid dan melindungi keamanan rakyat dari Covid yang datang dari luar negeri. "Saya kira menjadi pengalaman yang berharga ya," jelasnya.
-
Bagaimana cara mencegah kejadian serupa? 'Jangan kasus seperti ini udah kejadian, terus selesai begitu saja. Harus ada langkah pencegahan untuk ke depannya,' tutup Sahroni.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Kenapa penting mencegah kontaminasi silang? Memperhatikan tips mencegah kontaminasi silang pada makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Anda dan keluarga Anda.
-
Bagaimana cara mencegah kontaminasi silang? Simpan makanan mentah dan siap saji secara terpisah di kulkas, dan jangan biarkan cairan dari makanan mentah menetes ke makanan lain.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
Rahmad menilai, larangan kepada WNA India yang baru diterapkan hari ini bukan berarti pemerintah terlambat bergerak. Pemerintah justru bertindak cepat karena langsung memberikan keputusan untuk menutup akses.
"Kaitan dengan terlambat tidak terlambat, tidak ada kata terlambat karena pemerintah selalu melakukan evaluasi menyeluruh juga mendengar melihat situasi dunia sehingga menjadi hal-hal biasa ketika terjadi sesuatu yang luar biasa di negara lain kemudian kita antisipasi dengan menutup," jelas anggota DPR Fraksi PDIP ini.
Dia memuji langkah pemerintah langsung mengisolasi para WNA India yang tiba di Indonesia. Serta melakukan skrining terhadap 12 WNA India yang ditemukan terpapar Covid-19 agar tidak menyebar mutasi varian baru.
"Makanya untuk yang 12 maupun keseluruhan WN India itu bener-bener harus tuntas untuk menyelesaikannya," ujar Rahmad.
Sebelumnya, Ketua Komite Satgas Penanganan Covid-19, Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah telah melarang masuk warga negara asing (WNA) dari India. Hal tersebut akibat lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.
Airlangga menyatakan larangan tersebut akan dilakukan mulai lusa dengan surat edaran dari Kemenkumham.
"Ketentuannya akan dilanjutkan surat edaran (SE) Dirjen Imigrasi Kemenkumham. Kebijakan mulai berlaku Minggu, 25 April 2021," kata Airlangga dalam video youtube BNPB Indonesia, Jumat (23/4).
Lanjut dia, aturan tersebut bersifat sementara dan akan terus dilakukan pengkajian ulang. Selain itu, Airlangga juga menyatakan pemerintah menyetop pemberian visa bagi WNA yang pernah tinggal atau mengunjungi India.
"Pemerintah putuskan pemberhentian pemberian visa bagi orang asing yang pernah tinggal di India atau kunjungi India dalam kurun waktu 14 hari," ucap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Afrika bersepakat untuk mencegah penyebaran mpox bukan hanya di Indonesia dan Afrika tetapi juga di dunia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaHal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya