Anggota DPR Ribka Tolak Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Nilai Ada Miskomunikasi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut mengomentari penolakan vaksin yang disampaikan anggota DPR. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena ada komunikasi yang terhambat.
Seperti diketahui, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ribka Tjiptaning dalam raker dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin menyinggung keamanan vaksin dan menolak untuk divaksin.
Ridwan menilai, wakil rakyat memiliki tanggung jawab untuk memberikan semangat menyelesaikan atau paling tidak menurunkan kasus pandemi Covid-19. Solusi yang paling rasional untuk saat ini adalah vaksinasi.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Mengapa Ridwan Kamil membantah akun WhatsApp? 'Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya,' tulis Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Mengapa Ridwan Kamil tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Bagaimana Ridwan Kamil menyelesaikan masalah penolakan? Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung. RK pun berdiskusi dengan masyarakat setempat hingga acara itu selesai.
"Solusi hari ini hanya vaksin yang bisa cepat menurunkan (kasus Covid-19), nah kalau saya lihat pemberitaan saya tidak mau mengomentari terlalu detail, tapi yang saya tahu tokoh ini menolak kalau vaksinnya belum selesai pengetesannya, bahwa tidak mau ambil risiko karena Bio Farma melaporkan tesnya belum selesai," terang dia.
"Saya kira wajar kalau tesnya belum selesai, tapi kan mungkin ada miskomunikasi, Bio Farma itu tesnya sudah selesai makanya diumumkan oleh BPOM itu berhasil," kata Emil di Bandung, Rabu (13/1).
Maka dari itu, informasi mengenai fakta vaksin yang sudah mendapat izin dari BPOM dan fatwa halal dari MUI harus terus disebarkan. Artinya, vaksin siap diedarkan dan disuntikkan sebagaimana vaksin untuk penyakit lain di luar pandemi Covid-19.
Emil mengaku sudah berkoordinasi dengan semua kelompok agama dan perwakilan unsur pemerintah hingga komunitas di Jawa Barat berkaitan dengan edukasi dan meminta dukungan program vaksinasi.
"Kemudian target (vaksinasi) untuk satu tahun memang harus selesai supaya ekonomi bisa berjalan, oleh karena itu kami baru punya pelatihan 11 ribu vaksinator. Untuk mencapai (vaksinasi) enam bulan, dibutuhkan sekitar 29 ribu tambahan (vaksinator)," ucap dia.
"Sedang kita latih relawannya dan tadi saya sampaikan juga gedung Puskesmas tidak cukup karena cuman seribu maka kita harus punya dua kalinya dengan begitu maka penyuntikan bisa normal di jam kerja tanpa membebani lebih jauh tapi sesuai dengan target di bawah satu tahun itu pun dengan syarat barang vaksinnya dari pemerintah pusat datang sesuai jadwal," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaDia menyebut, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lock down secara besar-besaran.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKPU tetap memberikan hasilnya (rekapitulasi), meskipun mereka enggan menandatangani hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaMenurut RK, statusnya sebagai pemilih Jawa Barat tak melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, putusan MK membuat kontestasi Pilkada 2024 menjadi ramai. Semakin banyak pasangan calon yang ikut Pilkada, maka masyarakat akan diuntungkan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat itu beralasan tidak mau memolitisasi sepak bola.
Baca SelengkapnyaCagub Dharma Kun blak-blakan soal omong kosong pandemi Covid saat menjawab pertanyaan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca Selengkapnya