Anggota DPR Yakin Irjen Nana Mendapat Kepercayaan Jokowi Jadi Kapolda Metro Jaya
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta menilai penunjukan Irjen Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono langkah yang tepat. Sebab, menurutnya, Nana memiliki latar belakang yang cukup bagus di institusi Polri.
Penunjukan Irjen Nana sempat disorot Indonesia Police Watch (IPW). Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berpandangan, Presiden Jokowi ingin menonjolkan 'geng Solo' di pucuk pimpinan kepolisian.
Sebab, selama Nana berkarir di Korps Bayangkara terbilang biasa dan cenderung tak ada yang menonjol selama Nana menjabat Kapolda NTB.
-
Dimana mutasi Kapolda Metro Jaya dilakukan? Berikut 34 daftar mutasi mulai dari tingkat pejabat Polres sampai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dirotasi:
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Bagaimana Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? Perombakan ini tertuang dalam surat telegram bernomor Nomor ST/475/XII/KEP./2023, tanggal 4 Desember 2023.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
"Mungkin banyak polisi bagus, tapi kalau ditunjuk Nana rasanya tidak masalah. Memang kalau lihat banyak polisi yang layak jadi Kapolda Metro Jaya," kata Wayan seperti dilansir Antara, Selasa (24/12).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan ada banyak alasan Nana layak jadi Kapolda Metro Jaya, di antaranya melihat latar belakangnya di bidang intelijen dan keamanan (intelkam). Menurut dia, ini salah satu unsur penting yang dibutuhkan seorang Kapolda Metro Jaya.
"Dengan kompleksitas permasalahan, berbagai kerumitan yang ada di Jakarta. Maka, intel yang paling tahu terhadap segala dan kemungkinan kejadian ketimbang satuan-satuan lain di kepolisian. Jadi, kemampuan intel yang memadai," ujarnya.
Kemudian, Wayan mengatakan Nana juga terbilang sosok yang memiliki karir cemerlang di kepolisian. Karena, dia pernah menjabat sebagai pimpinan di pucuk Korps Bhayangkara mulai dari Kapolsek, Kapolres hingga Wakapolda. Sehingga, tidak lagi diragukan pengalamannya.
"Selain berkecimpung di bidang intelkam, Nana juga punya pengalaman relatif lengkap," ucapnya.
Selanjutnya, Wayan mengatakan menjadi Kapolda Metro Jaya sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang penting sekali. Sebab, Kapolda Metro Jaya harus orang yang dapat dipercaya oleh Kapolri, pemerintah pusat terutama Presiden Jokowi.
"Memang seorang Kapolda Metro Jaya itu penting sekali, jadi butuh orang yang dapat dipercaya Presiden, Kapolri," jelas dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi pasti membutuhkan kepercayaan dari Panglima TNI, Kapolri, Pangdam Jaya termasuk Kapolda Metro Jaya. Sehingga, sulit jika penunjukkan Kapolda Metro Jaya tak ada komunikasi dengan Presiden.
"Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden. Maka, saya mendukung dan apresiasi kalau Kapolda Metro adalah orang yang sudah diketahui track record-nya oleh Presiden, orang yang sudah dikenal. Bukan hanya dikenal, tapi dapat dipercaya oleh Presiden," katanya.
Terakhir, Wayan menilai Kapolda Metro Jaya juga harus bisa berkomunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat. Karena, jabatan Kapolda Metro Jaya itu berbeda dengan kapolda-kapolda lain yang paling memerlukan komunikasi maksimal dan setiap saat.
"Itu sekali lagi, rasanya pilihan Presiden tidaklah keliru. Mari kita dukung dan percayakan, mudah-mudahan Jakarta akan lebih lancar lalin, lebih aman kondisinya bisa menyeimbangkan antara demokrasi dan kehadiran negara," tandasnya.
'Geng Solo' adalah sebutan untuk pejabat di kepolisian yang menjabat sebagai Kapolresta Solo kala Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode. Irjen Nana pernah menduduki jabatan sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2010 lalu.
Selain Nana, IPW juga menyoroti Brigjen Pol Ahmad Lutfi yang setelah menjabat sebagai Kapolresta Solo, langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah. Selain itu, Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang menjabat sebagai Kabareskrim. Listyo sempat menjabat sebagai Kapolresta Solo dan juga sebagai ajudan Jokowi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris Kabinet Pramono Anung belum mengajukan cuti ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah terdaftar resmi mengikuti Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSosok pengganti Yudo, merupakan Kasad TNI Jenderal Agus Subiyanto yang baru dilantik Rabu pekan lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemilihan Pj kepala daerah akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaPDIP mengatakan Megawati akan diskusi dengan Jokowi dalam menentukan Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaSebelum ada pengumuman santer bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSosok Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sering dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaAdian yakin Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kesal dituding intimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaDPR resmi menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani meminta Presiden Jokowi ditanyakan terkait sikap dukungan kepada Capres Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya