Anggota DPRD Riau babak belur dipukul dua pria
Merdeka.com - Anggota DPRD Riau Sugeng Pranoto dirawat di Rumah Sakit Awal Bross karena kritis setelah dianiaya oleh dua orang tak dikenal. Saat ini, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu masih belum sadarkan diri.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiawan Harun mengatakan, pihaknya telah menerima laporan penganiayaan tersebut. "Laporan sudah diterima dan kasusnya masih penyelidikan," kata Hariwiawan, Jumat (16/01).
Untuk mengetahui identitas pelakunya, penyidik Reskrim Polresta Pekanbaru sudah memeriksa dua petugas keamanan di Kantor PDIP di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. "Ada dua Satgas PDIP yang diperiksa tadi. Pelakunya belum diketahui identitasnya. Sementara korban sendiri masih belum bisa dimintai keterangan, karena masih dirawat di rumah sakit," ujar Hari.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Menurut Hari, yang membuat laporan dugaan penganiayaan adalah keluarga korban. Polisi menerima laporan setelah korban dirawat di RS Awal Bros Pekanbaru.
Informasi dihimpun merdeka.com, kejadian berawal sewaktu korban melaksanakan rapat persiapan Musda PDIP Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (15/1) sekitar pukul 20.00 WIB.
Tiba-tiba datang dua pria yang diduga orang bayaran mendatangi korban dan memukulinya hingga babak belur dan pingsan. Setelah korban terkapar, para pelaku langsung melarikan diri. Korban tidak sadarkan diri langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Ketua DPRD Riau Suparman mengutuk keras penyerangan anggota legislatif itu. Ia meminta aparat kepolisian segera mengusut kasus itu hingga tuntas. Menurutnya, siapapun pelakunya tak boleh kebal hukum.
"Saya mengutuk aksi penganiayaan itu. Ini sebuah tindakan mengkhawatirkan! Dewan saja dibrutalkan seperti itu, bagaimana dengan rakyat," ujar Suparman.
Kalau kasus ini tak dituntaskan, kata Suparman, situasi kota Pekanbaru terancam mencekam, sebab dengan kondisi Pekanbaru yang lagi kondusif, Suparman berharap polisi bisa bekerja maksimal. "Jika tidak segera diungkap dan dituntaskan, akan menjadi polemik yang tak baik di mata masyarakat," kata Suparman. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pelaku melakukan penganiayaan karena selisih paham.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan dinonaktifkan sementara dari jabatannya buntut dari kasus pemukulan anak buahnya
Baca SelengkapnyaSunan menambahkan, belum mengetahui pasti penyebab kekerasan yang dialami korban. Dari foto yang diperlihatkan korban padanya, penganiayaan itu luar sadis.
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum keluarga korban, Dimas, pelaku R merupakan anak anggota DPR RI dari Komisi IV.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar di Ambon tewas setelah dianiaya. Pelakunya diduga anak Ketua DPRD Ambon.
Baca SelengkapnyaRE mendengar pengakuan dari salah satu pelaku bahwa mereka adalah anak pejabat dan ketua umum partai politik
Baca SelengkapnyaSaat itu, antara terduga pelaku dengan korban bersinggungan yang kemudian terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaReinhard menilai tindakan itu bukanlah pemukulan. Namun bagian dari hukuman terhadap anggotanya lantaran tak profesional ketika bertugas.
Baca SelengkapnyaSaksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca Selengkapnya