Anggota Fatwa Terlibat Terorisme, MUI Bakal Gandeng Polri Terkait Rekrutmen Pengurus
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkapkan bahwa belum ada kriteria dan mekanisme pasti terkait prosedur perekrutan setiap anggota. Prosedur perekrutan anggota MUI disorot setelah Densus 88 menangkap anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An-Najah terkait terorisme di Bekasi, pada Selasa (16/11) pekan lalu.
"Jadi poinnya adalah MUI sejak awal adalah heterogen, karena itu adalah wadah musyawarah ormas Islam. Sehingga sebetulnya sejauh ini belum ada mekanisme yang pasti sebagai kriteria (anggota)," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI (BPET MUI) M. Najih Arromadloni kepada wartawan, Kamis (25/11).
Namun menurut Najih, MUI akan melakukan perbaikan terkait prosedur perekrutan anggota usai Ahmad Zain An-Najah ditangkap Densus 88. Najih mengatakan, prosedur perekrutan anggota MUI ke depan akan lebih ketat dengan melibatkan aparat penegak hukum.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Setelah upaya pengamanan yang ketat, Yoon Suk Yeol, mantan Presiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang di kediamannya di Seoul pada Rabu, (15/1/2025).
"Karena itu ke depan kami akan melibatkan Polri, akan melibatkan aparat keamanan dalam proses seleksi anggota MUI," tutur Najih
Najih menekankan seleksi ketat akan dilakukan agar lebih mendalam terkait profil calon pengurus MUI. Di mana anggota MUI merupakan perwakilan setiap anggota didelegasikan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al Washliyah, dan lain-lain.
"Jadi prosesnya (sebelumnya) adalah ormas asal misalnya dari NU ataupun Muhammadiyah mendelegasikan seseorang untuk menjadi pengurus di MUI. Maka kemudian para utusan atau para delegasi inilah yang menjadi pengurus dan ditempatkan menjadi pengurus di MUI," kata dia.
Kendati begitu, Najib mengatakan, MUI masih mempersiapkan aturan terkait rencana seleksi yang diperketat bagi setiap anggota ke depan.
"Kami sudah rapat di dewan pimpinan tetapi belum bisa kami sampaikan sekarang," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Sirbesa juga meminta kepada MUI untuk memperketat pola rekrumen setiap anggotanya.
"Yang kita lihat Dewan Syuro yang bersangkutan masih belum banyak yang membuka kepada kita. Tetapi kita harus yakin konteks rekrutmen itu lebih penting karena itu sebagai sarana supaya organisasi ini ada terus," tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaPerintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Baca Selengkapnya