Anggota Geng Pelaku Perampasan dan Penganiayaan Sopir Angkot di Depok Diringkus
Merdeka.com - Anggota Geng Rawamaya Beji Rasta (RBR) pelaku perampasan ponsel milik sopir angkutan kota (angkot) ditangkap polisi. Selain merampas, anggota geng, P (15) juga melukai korban.
Korban akhirnya terluka di tangan dan harus mendapat perawatan. Saat beraksi, P tidak sendirian. Dia mengajak temannya yaitu F (15).
P mengaku membegal karena untuk kebutuhan hidup. Dia mengaku tidak pernah beraksi bersama gengnya. "Iya masuk RBR tapi baru aja kok. Uangnya dibagi dua sama teman tapi enggak sama anak geng," katanya kepada wartawan, Jumat (8/3).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang mencuri tas pesepeda? Viral di media sosial seorang pesepeda yang tiba-tiba dijambret oleh pemotor hingga terjatuh.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Pengakuan kepada polisi, P sudah sembilan kali membegal. Antara lain di Sawangan, Limo, Pancoran Mas dan Beji. Satu ponsel dijual Rp 600.000. "Paling gede Rp 1 juta. Uangnya dibagi dua," akunya.
Dia mengaku sesekali menenggak minuman keras sebelum aksi. Kini P harus menjalani hari-hari dalam penjara bersama F.
Kapolsek Beji Kompol Yenny Sihombing mengatakan, mereka berasal dari keluarga yang tidak utuh. Orang tuanya F sudah meninggal. Sedangkan orang tua P bercerai. "Otak dari komplotan ini adalah P. Sedangkan F hanya joki," ucapnya.
P membawa celurit untuk menakuti korban. Jika korban melawan maka dia akan melukainya. "Di Jalan Saidan pelaku ini membacok korban hingga luka. Karena korban melawan ketika diminta HP nya oleh pelaku," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menerangkan, kejadian bermula saat korban berjanjian dengan perempuan yang dikenal lewat facebook.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.
Baca Selengkapnya