Anggota JAD Ditangkap di Bali, Dinas Pariwisata Tegaskan Pulau Dewata Aman
Merdeka.com - Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengimbau para calon wisatawan asing maupun lokal tidak resah dengan tertangkapnya dua anggota yang diduga jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang telah ditangkap di wilayah Bali. Astawa menyampaikan bahwa Bali tetap aman karena pihak kepolisian, TNI dan elemen masyarakat Bali tetap solid menjaga keamanan di Pulau Dewata.
"Tidak perlu khawatir Bali masih aman. Karena masyarakat Bali sudah sangat solid," kata Astawa saat dihubungi, Sabtu (12/10).
Astawa menjelaskan, memang isu-isu soal terorisme sangat sensitif bagi pariwisata Bali. Maka dari itu pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan di Pulau Dewata.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
"Di pariwisata kan sensitif dengan isu-isu keamanan. Artinya, di dalam penyelenggaraan pengaturan keamanan itu kiranya masyarakat bersama dengan sistema keamanan. Pecalang kita di Desa Adat bersinergi dengan pihak-pihak Kepolisian dan TNI. Itu harapan kita untuk bisa saling mengontrollah. Sehingga tidak mengganggu suasana keamanan bagi turis," harapnya.
"Jadi tetap bersinergi antara komponen masyarakat, pecalang bersinergi dengan pihak kepolisian dan TNI itulah pilar-pilar yang kita harapkan untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan Bali," sambung Astawa.
Astawa menuturkan, dengan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya memang perlu sosialisasi bahwa Bali masih aman dengan dibantu oleh pihak kepolisian, TNI dan para petugas Pecalang di Desa Adat.
"Makannya, kita perlu sosialisasi melalui media. Bantu kita, bahwa kepolisian kita maupun masyarakat dan sistem keamanan di Desa Adat itu sangat sigap. Kalau terbukti kan bisa di tangkap itu sebagai bukti bahwa masyarakat kita mengantisipasi dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, keamanan di Pulau Bali tentu harus diperhatikan. Karena, ia tidak ingin ada peristiwa kelam tragedi Bom Bali yang pernah terjadi di Bali. Sehingga, perekonomian pariwisata di Bali lumpuh dan bisa jatuh miskin.
"Sebab pengalaman 2002 dan 2005 itu kalau sampai (tidak terurus) kan banyak jatuh miskin. Kita Bali miskin, Jogja ikut miskin, Jepara itu miskin, Lombok (juga). Jadi saya kira tanggung jawab kita semua untuk menjaga keamanan Bali, itu harapan kami," ujarnya.
"Karena, terus terang saja pariwisata Bali untuk Indonesia. Artinya kita mampu menyiapkan tenaga kerja di samping masyarakat Bali dan masyarakat di luar Bali. Mestinya, kebersamaan menjaga keamanan itu bersama-sama," ujar Astawa.(*).
Seperti diberitakan, Detasemen Khusus 88 anti teror telah mengamankan dua orang anggota jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) ditangkap di wilayah Bali.
Keduanya dikabarkan berinisial AT dan ZAI yang ditangkap di wilayah Bali. Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Betul telah ditangkap di Bali An. Sdr. AT dan Sdr. ZAI di wilayah Bali," Hengky Widjaja, Jumat (11/10) malam.
Namun Hengky, belum menjelaskan secara rinci penangkapan tersebut kapan dan tempatnya di mana. Ia hanya menjelaskan bahwa keduanya masih dilakukan pendalaman atau pemeriksaan. "Sedang dilakukan pendalaman pemeriksaan," ujar Hengky.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agar tidak menimbulkan dampak buruk maka penanganan WNA bermasalah itu perlu dilakukan maksimal.
Baca SelengkapnyaWali kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bakal menertibkan kawasan Jalan Danau Tempe yang disinyalir menjadi lokasi prostitusi.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengacu catatan Kemenkumham Bali, pada periode Januari hingga 23 Juni 2023 tercatat 163 WNA telah dideportasi.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dalam jadwal kunjungan kerjanya akan mengunjungi Balai Desa Batu Bulan.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun mencontohkan Bali sebagai destinasi yang telah menjadi pilihan utama.
Baca SelengkapnyaImigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPendatang dari dalam atau luar negeri ke Bali kian banyak. Sayangnya, tak semua dari mereka benar-benar ingin berwisata melainkan berbuat kriminal.
Baca Selengkapnya