Anggota keluarga jadi dalang penculikan balita Hanum, motifnya sakit hati
Merdeka.com - Aksi penculikan balita Hanum (1,5), putri pasangan Umar Said dan Fatma warga Jalan Pendidikan Raya Kompleks IKIP Blok F2 No 12, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar ternyata merupakan aksi keempat kalinya, setelah sebelumnya gagal.
Pelaku Yusfikar Masjid (34), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Barru, Sulsel tidak lain adalah saudara ipar Umar Said. Yusfikar diringkus polisi, Selasa (9/1) pagi. Dia ditangkap bersama tiga pelaku lainnya masing Risal, Anwar dan Ayu Yuliasri. Adapun balita Hanum atau Raihanum Malika sebelumnya telah dilepas dan ditinggalkan di pinggir jalan oleh pelaku dan ditemukan warga.
Kasubdit 4 Pidana Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kompol Suprianto yang dikonfirmasi menjelaskan, ide penculikan itu datang dari Yusfikar Madjid dengan motif jengkel, sakit hati sekaligus untuk minta uang tebusan Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Yusfikar Madjid sakit hati karena merasa diabaikan setiap dia dan keluarganya datang ke rumah keluarga itu. Berawal dari sakit hati inilah, sampai Yusfikar nekat menculik namun gagal. Terakhir berhasil menculik hingga akhirnya tertangkap.
"Awalnya Yusfikar hendak menculik sebelum tahun baru kemarin tapi gagal. Aksi keduanya tanggal 2 Januari lalu namun gagal lagi. Kemudian Jumat lalu tanggal 5 Januari dicoba lagi dan kembali gagal. Barulah yang keempat ini berhasil bawa lari balita Hanum yang datang ke rumah korban, seolah-olah membawa paket kiriman dibantu tiga orang pelaku lainnya," kata Suprianto.
Keempat pelaku kini masih berada di Mapolda Sulsel karena surat penahanan belum keluar. Rencananya kasus ini dilimpahkan ke Polrestabes Makassar untuk proses selanjutnya.
"Pelaku ini akan disangkakan pasal berlapis yakni pasal 83 junto pasal 76S UU RI No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak ancaman 15 tahun penjara dan pasal 328 KUHP ancaman 12 tahun penjara," pungkas Suprianto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima pelaku penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Cilegon
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan para tersangka kasus anak dilakban, Aqillatunisa dengan pasal pembunuhan berencana.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDetik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca Selengkapnya