Anggota KPU Semarang temukan anaknya jadi pengikut Gafatar di Kalbar
Merdeka.com - Dua orang eks pengikut organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Minggu, (24/1) sore tadi dan langsung dijemput oleh petugas kepolisian.
Dua orang tersebut adalah Faradina Ilma yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov Jawa Timur warga asal Desa Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang dan Eko Siswandoyo warga Jatim.
Mereka berdua dijemput oleh Abdul Kholik, Anggota Divisi Sosialisasi KPU Kota Semarang beserta istrinya Nurul Iana yang tak lain orangtua Faradina.
-
Siapa yang ditemu Ganjar di Jakarta? Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemani istrinya, Atikoh menemui anak-anak muda di Tim Pemenangan Muda Creative Hub, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Di mana Ganjar berkunjung? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Siapa anak Ganjar Pranowo? Alam Ganjar bukanlah nama yang asing lagi, dikenal sebagai anak tunggal dari calon presiden 2024, Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang pulang kampung? Yasmine pulang ke Malaysia itu persetujuan kami berdua.
-
Dimana Ganjar berkunjung di Karawang? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Siapa yang Ganjar temui? Setibanya di lokasi, Ganjar langsung melakukan pertemuan secara tertutup dengan pengurus Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah.
Keduanya berinisiatif untuk berangkat sendiri ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) mencari keberadaan anaknya tersebut. Dari Pontianak, rombongan empat orang tersebut tiba di Bandara A Yani, Kota Semarang menggunakan pesawat Lion Air tiba sekitar pukul 16.00 WIB.
Petugas kepolisian yang lebih dahulu berada di lokasi pendaratan langsung mengamankan romobongan empat orang menuju ruangan VIP Bandara A Yani Kota Semarang. Pengamanan ketat nampak dilakukan oleh pihak kepolisian. Camat Tugu dan petugas Kesbangpol Prov Jateng juga datang mendampingi pihak kepolisian.
Selang sekitar 45 menit berada diruang VIP, Faradina, yang mengenakan baju merah bersama orangtua dikawal menuju mobil. Disusul Eko Siswandoyo dengan berjaket hitam berkombinasi merah.
Rombongan bungkam saat diberondong oleh pertanyaan wartawan dan langsung masuk ke dalam mobil Avansa hitam H 4824 DY. Demikian juga Eko enggan memberikan komentar.
"Maaf saya lagi capek," kata Eko singkat menjawab berondongan pertanyaan wartawan.
Camat Tugu, Yenuarsa mengakaui dua orang Faradina yang dikabarkan telah mengilang dari tempat kosnya di Jawa Timur telah ditemukan di Pontianak bersama temannya.
"Setelah mendarat, empat orang, Pak Kholik beserta istrinya, Fara dan Eko diamankan petugas," katanya.
Selanjutnya, rombongan juga berkoordinasi dengan tim Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah. Sebelum balik ke rumah, keduanya menjalani pemeriksaan dan pendataan terlebih dahulu di Kantor Kesbangpolinmas Pemprov Jateng di Jalan Ahmad Yani, Kota Semarang. Pemeriksaan berjalan selama kurang lebih 1,5 jam di sana.
"Mas Eko dan Fara didata dulu oleh Kesbangpolinmas di Provinsi," tandas pendek.
Sementara itu, Abdul Kholik, Anggota Divisi Sosialisasi KPU Kota Semarang yang berhasil menemukan anaknya sendiri di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengaku jika anaknya Faradina eks pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih dalam kondisi shock dan kurang sehat.
"Kondisinya lagi kurang sehat. Sepertinya masih shock, saat pembakaran camp di Mempawah, dia langsung lari ke Pontianak, kos disana," tegas Abdul.
Baik selama perjalanan maupun di tempat penampungan pasca terjadinya pembakaran base camp Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalbar, Abdul Kholik mengaku keduanya terlihat pendiam dan enggan berbicara banyak dengan dirinya.
Meksi demikian Abdul Kholik menyatakan akan berupaya keras untuk mengembalikan kesehatan Faradina yang masih shock melalui seorang ahli psikolog.
"Nantinya kami akan upayakan mengembalikan kesehatanya melalui psikologis dan terapi," terangnya.
Abdul Kholik mengaku jika dirinya bersama sang istri, berinisiatif untuk mencari sendiri dan berhasil sukses menemukan anaknya yang merupakan PNS Pemprov Jatim tersebut. Faradina berhasil ditemukan di Pontianak, Kalbar bersama temanya Eko Siswandoyo warga Jatim.
Langkah itu dilakukan setelah adanya informasi akan dikembalikanya ribuan warga eks penganut organisasi Gafatar ke daerah asal yang sebelumnya ditempatkan pada lokasi penampungan di Pontianak, Kalbar.
"Rabu, kemarin langsung mencoba mencari ke Kabupaten Menpawah. Tapi saat itu tidak ketemu. Dari sekian ribu wajah tidak ada anak saya. Setelah mendapat informasi dari pihak kepolisian setempat bersama 10 tokoh masyarakat yang di sana ternyata di Pontianak," terangnya.
Abdul Kholiq mengakui sangat senang bisa dipertemukan dengan anaknya kembali. Saat ini, pasca ditemukanya Faradina, pihak keluarga akan berupaya untuk memulihkan kondisi Faradina.
"Saya merasa seneng. Ini biar Fara istirahat dulu, biar pulih kondisi kesehatan dan psikisnya," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faiz Ahmad Muttaqin, pelajar SMAN 2 Klaten ini tak menyangka cita-citanya jadi anggota paskibraka terwujud. Ia ungkap pesan haru orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPutri Akbar Tandjung Daftar Bacalon Wali Kota Solo ke Gerindra dan PSI
Baca SelengkapnyaAyah Ganjar, Parmudji Pramudi Wiryo adalah purnawirawan Polri berpangkat lettu.
Baca SelengkapnyaGanjar mengawali aktivitas kampanye di Jawa Tengah, dengan berlari pagi di sekitaran Kecamatan Dukuhwaru, Tegal, Kamis (11/1).
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan,Zinedine sudah akrab dengan kegiatan Ganjar, seperti ikut mendampingi sang ayah bertemu dengan pimpinan redaksi media beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaDua putra Presiden Jokowi berkarir di dunia politik
Baca SelengkapnyaGanjar Salat Idulfitri Ditemani Istri dan Anak di Sleman
Baca SelengkapnyaKaesang juga meminta masyarakat membedakan antara dirinya dan Gibran.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit generasi muda saat ini menduduki jabatan strategis di dunia politik.
Baca Selengkapnya