Anggota Paskhas aniaya 2 warga sipil di Bandara Sentani
Merdeka.com - Anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dilaporkan menganiaya dua warga sipil di kawasan Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (22/12).
Menurut informasi, penganiayaan berawal saat korban Asriadi sedang menurunkan telur hendak dikirim ke Wamena melalui kargo, di gudang PT Trigana Air Service, sekitar pukul 10.30 WIT. Saat menurunkan barang, ada petugas berpakaian preman menegurnya dan menyuruh segera memindahkan kendaraannya. Namun Asriadi memintanya bersabar karena sedang menurunkan barang.
Mendengar jawaban itu, petugas berpakaian preman tidak terima dan memukulnya saat hendak membuka pintu mobil. Saat terjadi pemukulan, salah satu rekan korban, Edwar, datang melerai. Namun tiba-tiba, datang anggota TNI AU berseragam menggunakan sepeda motor menabrak Edwar hingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Kedua korban sempat melaporkan insiden dialaminya ke Polsek KP3 Bandara Sentani. Kemudian anggota polisi mengantar keduanya ke RSUD Yowari buat meminta visum. Kedua korban sekitar pukul 12.00 WIT dibawa anggota Provost Lanud Jayapura.
Kepala Penerangan Lanud Jayapura, Kapten Iman, mengakui insiden itu, tetapi dia berdalih kejadian itu terjadi akibat salah paham.
"Memang sempat terjadi keributan di sekitar areal gudang bandara. Namun sudah diselesaikan dengan ditandai saling bermaafan," kata Kapten Iman, seperti dilansir dari Antara (23/12). (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaDua anggota Polisi yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 dikabarkan mengalami luka akibat benda tajam oleh OTK.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang terhadap dua anggota TNI yakni Prada DSK dan Pratu AS di Medan.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaTiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaTak hanya anggota polisi, OTK juga menembak seorang warga sipil.
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar di media sosial WhatsApp adanya tiga orang berseragam loreng hijau yang terlihat mencekik hingga menampar wajah supir mobil.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaMotif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.
Baca Selengkapnya