Anggota Pasukan Garuda cantik ini obati warga Libanon
Merdeka.com - Aksi Pasukan Garuda di Libanon tak cuma melerai pertikaian antara tentara Libanon dan Israel. Pasukan Garuda juga menggelar berbagai kegiatan kemanusiaan untuk warga Libanon Selatan.
Tim CIMIC (Civil Military Coordination) dan Tim Kesehatan Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi menggelar kegiatan Medical Camp di desa El Adeisse, Libanon Selatan. Minggu (26/1).
"Medical Camp sebagai bentuk kepedulian Kontingen Garda kepada warga setempat guna menjalin silaturahmi yang baik antara Satgas Indobatt dengan warga lokal, kata Asmi.
-
Bagaimana Pasukan Garuda menghentikan manuver tank Israel? Aksi persuasif yang dilakukan Pasukan Garuda berhasil membuat kedua belah pihak mundur ke posisi masing-masing.Kontak senjata yang berpotensi merenggut korban jiwa pun bisa dihindarkan.
-
Mengapa Pasukan Garuda harus menghentikan manuver tank Israel? Salah satu tugas dari Pasukan Helm Biru ini adalah mencegah terjadinya tembak menembak antara pasukan Israel dan Tentara Lebanon.
-
Kenapa Indonesia tidak menarik pasukannya dari Lebanon? 'Prinsipnya, kami akan mengikuti keputusan PBB,' ujarnya, sambil menyatakan bahwa Kemlu RI dan TNI terus berkoordinasi untuk menyiapkan rencana kontingensi.
-
Kenapa Israel menyerang di Lebanon? Dua sumber keamanan mengatakan serangan itu menargetkan pertemuan antara pejabat Hamas dan faksi Islam Sunni Jama'a Islamiya di Lebanon.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel? 'Al-Jazeera menerbitkan adegan-adegan yang memperlihatkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza, menunjukkan para tahanan diikat dengan tali dan memaksa mereka memasuki rumah-rumah yang hancur atau mencari bahan peledak dan terowongan,' tulis unggahan.
-
Kenapa tentara Israel melakukan hal tersebut? Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan Israel ditembaki dan saling baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya.
Tim Dokter Indobatt Lettu Ckm dr Arnov Lahira didampingi tim paramedis Pelda Endang, Serma (Kowal) Ni Nyoman, Serma Sugiyono dan Serda (Wara) Rizca Arif disambut antusias warga setempat. Sebagian besar adalah orang tua lanjut usia, ibu-ibu dan anak-anak.
Menurut Lettu Arnov, keluhan yang banyak ditemukan dari pasien yang datang berobat adalah batuk, demam dan influenza.
Untuk membantu kelancaran komunikasi dengan pasien yang datang, tim dokter dan paramedis Indobatt dibantu oleh seorang penerjemah Nicole Khalil. Mayoritas penduduk setempat memang tidak bisa berbahasa Inggris.
Walau terhalang bahasa, kegiatan pengobatan ini berlangsung lancar.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan perdamaian TNI saksikan roket serangan di perbatasan Israel.
Baca SelengkapnyaTNI mengonfirmasi prajurit yang bertugas penjaga perdamaian di perbatasan Lebanon menjadi korban serangan militer Israel (IDF).
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel mengepung Rumah Sakit Nasser dan menembak apapun yang bergerak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Hariyanto pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan kepada pasukan Israel IDF dan pihak yang bertikai.
Baca SelengkapnyaPutri Raja Yordania tak gentar usai turun langsung kawal misi kemanusiaan ke Gaza. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaDua dokter relawan asal Indonesia tiba di Tanah Air usai bertugas di Rumah Sakit Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaGenosida yang terjadi di Palestina mencuri perhatian seluruh masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaDokter ini dibuat syok ketika kedua putrinya dilarikan ke rumah sakit tempat ia bekerja.
Baca SelengkapnyaDengan total 34 tenaga kesehatan TNI, satgas ini terbagi menjadi dua tim yang bekerja di lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaBantuan berupa paket bantuan sebanyak 20 paket seberat masing-masing 160 kg,
Baca Selengkapnya11 Orang relawan kemanusiaan MER-C Indonesia akhirnya berhasil menembus masuk ke wilayah Gaza di tengah bombardir zionis Israel.
Baca SelengkapnyaTim pertama terdiri dari 25 orang nakes ditempatkan di Field Hospital UEA di Raffah, Palestina (10 orang)
Baca Selengkapnya