Anggota TNI diduga terlibat pembunuhan 2 santri Kanjeng Dimas
Merdeka.com - Kasus pembunuhan terhadap dua pengikut Padepokan Kanjeng Dimas, yakni Abdul Gani dan Ismail, yang dilakukan oleh sepuluh orang diduga diotaki Taat Pribadi. TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) V/ Brawijaya, dimungkinkan akan ikut membantu penyelidikan yang dilakukan polisi tersebut.
Sebab, tersiar kabar, ada seorang anggota TNI yang ikut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Kemudian juga ada yang menjadi beking untuk mengamankan di sekitar area lokasi padepokan.
Mengenai hal tersebut, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/ Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi mengaku akan ikut menyelidiki mengenai informasi, adanya keterlibatan seorang anggota TNI.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Kramat Tunggak? 'Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih,' ujarnya.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Akan kami selidiki. Nanti, kami akan terus berkoordinasi dengan Polda Jatim. Terutama mengenai penanganannya itu seperti apa, jika memang ada seorang oknum TNI yang ikut terlibat," terang Brigadir Jenderal Rahmad di Markas Kodam V/Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/9).
Apabila nantinya memang ada, TNI tidak tebang pilih, dan akan ditangani secara profesional. Namun jenderal bintang satu tersebut mengaku, bila hingga sekarang belum menerima informasi mengenai adanya keterlibatan seorang anggota TNI yang ikut melakukan pembunuhan.
"Kalau memang ada, akan ditindak sesuai dengan prosedur dan kesalahannya tidak lain pelanggarannya itu seperti apa," ucap dia.
Perlu diketahui, tersangka Taat Pribadi ditangkap polisi gabungan Kamis 22 September lalu. Dasar penangkapan itu, karena Taat diduga terlibat dalam pembunuhan Abdul Gani dan Ismail.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaPolisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dituduh mencuri besi proyek perumahan.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaKristomei menjelaskan pihaknya akan proaktif dalam menindaklanjuti laporan pengaduan terhadap Koptu HB.
Baca Selengkapnya