Anggota TNI Jual 10 Amunisi ke Kelompok Separatis Teroris Seharga Rp2 Juta
Merdeka.com - Seorang anggota TNI menjual amunisi kepada kelompok separatis teroris (KST) di Papua. Dia berinisial AKG (28) pangkat Praka, merupakan anggota batalion Yonif 743. SKG berhasil ditangkap tim gabungan TNI-Polri.
Anggota TNI tersebut mengakui bahwa diri menjual amunisi sebanyak 10 butir kepada salah satu anggota KST berinisial FS, yang juga sudah ditangkap tim gabungan TNI-Polri dalam kasus pembacokan seorang ustaz.
AKG menjual satu amunisi Rp200 ribu. Di hadapan petugas, dia mengaku sudah menerima uang sebesar Rp2 juta untuk penjualan 10 butir amunisi kepada FS.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman, tim gabungan TNI-Polri awalnya membekuk FS di Sungai Wabu, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (7/6).
"Dari pengembangan pemeriksaan FS. Barulah FS menerangkan bahwa dirinya membeli amunisi sebanyak 10 butir dari oknum TNI melalui JS, yang bertindak sebagai perantara," kata Herman, Rabu (8/6).
Dari keterangan FS, kemudian tim gabungan melakukan penjemputan terhadap JS di rumahnya. "Dan secara kebetulan dia (JS) ternyata sedang bersama Praka AKG yang merupakan anggota Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya," tutur Herman.
Herman menegaskan, JS saat dimintai keterangan mengaku telah menerima titipan amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 10 butir dari AKG, dan kemudian dijual kembali kepada FS.
"Jadi FS dan JS ini sudah melakukan transaksi penjualan amunisi sebanyak dua kali, berjumlah 10 butir," sebutnya.
Sementara dalam pemeriksaannya, AKG juga membenarkan telah menjual amunisi sebanyak 10 butir dengan cara menitipnya kepada JS untuk dijualkan ke FS.
"Ya, sebagai konsekuensinya, Praka AKG ini akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Dia (AKG) sudah dibawa ke Subdenpom Nabire untuk proses lebih lanjut," pungkas Herman.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL bernama Pratu Agung Pramudi Laksono
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaSalah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB itu ditangkap di area RSUD Nabire, Papua Tengah, Selasa (19/9) lalu.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang ditangkap polisi merupakan bagian dari kelompok Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca Selengkapnya