Anggota TNI serbu markas polisi karena tak terima di-sweeping
Merdeka.com - Sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyerbu marka polisi di Kabupaten Lanny Jaya. Penyerbuan itu dilakukan karena mereka tidak terima salah satu rekannya terjaring razia.
Informasi yang diperoleh Antara, Senin (13/10), anggota polsek melakukan pemeriksaan terhadap setiap pengendara yang melintas di ruas jalan penghubung Kota Wamena dan Tiom, Lanny Jaya. Saat itu, salah satu anggota TNI tidak terima diperiksa dan mengadukannya ke rekan-rekannya.
Tak butuh waktu lama, mereka langsung menyerbu markas polisi hingga terjadi aksi saling baku tembak. Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Arh Rikas Hidayatullah membenarkan adanya insiden tersebut, namun sudah ditempuh upaya perdamaian.
"Insiden itu akibat kesalahpahaman dan kapolres bersama dandim sudah mendamaikan keduanya," kata Rikas.
Sebelumnya, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Winame Sili (WMS) menyerang Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Senin sekitar pukul 15.30 WIT akibat kesalahpahaman.
Informasi yang dihimpun Antara, prajurit TNI menyerang Polsek Pirime, dengan cara menembaki markas kepolisian itu, Senin (13/10).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI ini terlihat mengendarai motor dengan seorang wanita tanpa menggunakan helm.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca Selengkapnya