Angin Kencang di Gunung Kidul Sebabkan 654 Jiwa Terdampak
Merdeka.com - Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (11/3), menyebabkan sekitar 170 kepala keluarga atau sekitar 654 jiwa di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan terdampak.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Sri Suhartanta mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (Pusdalops), bencana angin kencang menerjang empat dusun di Desa Mulusan dengan menyebabkan 105 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Empat dusun terdampak angin kencang, yakni Kenteng dengan jumlah 92 kepala keluarga, Mulusan sembilan KK, Watugilang dua KK dan Karangmiri ada 67 KK.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Dimana saja di Gunungkidul mengalami kekeringan? Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
"Kondisi terparah di Dusun Karangmiri karena ada 77 rumah yang rusak ringan hingga berat, dengan 250 jiwa harus mengungsi sementara," kata Sri Suhartanta di Wonosari, Sabtu (12/3). Dikutip dari Antara.
Ia mengatakan tim relawan juga sudah mendirikan posko tanggap darurat bencana di Balai Dusun Kenteng, untuk tempat mengungsi kegiatan lainnya.
"Kegiatan operasi sudah dilakukan, dan akan dilaksanakan evakuasi pohon yang masih menimpa rumah warga dan fasilitas umum dari kemarin hingga selesai," lanjut Sri Suhartanta.
Kepala Desa Mulusan Supodo menyampaikan, angin kencang yang terjadi di wilayahnya terjadi Jumat sekitar 16.00 WIB. Ia menceritakan angin memutar disertai hujan 10 menit dari utara suara seperti kapal terbang. Ada yang melihat seperti api.
Dampak bencana angin kencang ini menyebabkan 170 KK atau 654 jiwa yang terdampak Selain rumah, ratusan pohon tumbang menimpa rumah maupun menutup akses jalan.
"Untuk evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan sudah selesai dilakukan relawan. Selain itu di rumah warga juga sudah dibersihkan," demikian Supodo. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini dimungkinkan bisa terjadi hingga sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di DIY diprediksi akan dilanda angin kencang.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca Selengkapnya