Angin Kencang Hantui Korsleting Kabel Saluran Listrik Tegangan Tinggi di Garut
Merdeka.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa saat ini cuaca ekstrem masih terjadi dan mengancam. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah angin kencang.
Tubagus mengatakan bahwa angin kencang, tidak hanya mengancam pepohonan, namun juga saluran listrik yang ada di wilayah Garut.
"Karena Garut ini sebagai salah satu daerah penghasil listrik, jadinya banyak kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang juga bisa terancam dan mengancam," ujarnya, Jumat (16/3).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
Ia mencontohkan, terakhir kabel SUTT di Darajat arah ke Garut, pada Sabtu (3/4) terganggu akibat hembusan angin kencang yang terjadi di wilayah tersebut. Hembusan angin kencang tersebut menyebabkan korsleting kabel SUTT PLN dengan Kabel Optic milik PT. Icon.
"Kebun-kebun milik warga banyak yang rusak dan pohon ada yang tumbang menimpa Jaringan Distribusi PLN. Dampaknya, sejak kejadian hingga malam sebagian rumah mereka kegelapan. Sebelum padam, warga sempat mendengar suara ledakan yang cukup keras," jelasnya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, saat itu akibat angin kencang itu kabel optic ada yang menempel di kabel SUTT milik PLN. Selain itu juga ada pohon tumbang menimpa kabel jaringan distribusi sehingga rumah-rumah warga pun padam. Diduga, matinya listrik di rumah warga karena terjadi korsleting listrik saat pohon menimpa kabel jaringan distribusi SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah)
Selain itu, Tubagus juga menerima laporan bahwa kebun sayur milik warga yang rusak akibat angin kencang itu. "Pada saat kejadian, warga menyebut bahwa angin di sekitar perkampungan mereka berhembus cukup kencang," katanya.
Sementara itu, Supervisor Pemeliharaan Jaringan PLN ULTG Garut, Hari Sabar Akbar menyebut bahwa cuaca ekstrem memang saat ini menjadi hal yang sangat diantisipasi oleh pihaknya. Hembusan angin kencang tidak jarang menyebabkan terjadi ledakan short circuit antara kabel SUTT milik PLN dengan Kabel Optic milik PT Icon.
"Untuk yang kejadian terakhir, memang kebetulan berbarengan dengan robohnya pohon yang menimpa jaringan distribusi PLN sehingga imbasnya sebagian listrik rumah di Kecamatan Pasirwangi menjadi padam. Rumah-rumah warga menjadi padam karena hilangnya supply listrik dari Jaringan Distribusi" jelasnya.
Pihaknya, diakui Hari selama ini selalu siaga 24 jam penuh dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar bisa segera melakukan perbaikan di sisi transmisi maupun distribusi agar rumah warga segera menyala. Dari beberapa kejadian, Hari memastikan bahwa hal tersebut tidak menyebabkan terganggunya kebutuhan listrik di Priangan Timur.
"Suplai kebutuhan listrik ke wilayah Priangan Timur dialihkan ke satu penghantar kabel lainnya. Alhamdulillah tidak ada penurunan daya. Tapi kita sekarang jadinya terus bersiaga penuh untuk mengantisipasi. Kalau kejadian lagi kita bisa langsung bergerak cepat melakukan perbaikan," tutup Hari.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rinciannya, satu pohon tumbang di Jakarta Barat, yakni di Jalan Pasar Minggu Kembangan Selatan RT 005/RW 01, Kembangan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi diduga akibat kelebihan panas pada boiler atau ketel uap milik pabrik triplek tersebut.
Baca SelengkapnyaJutaan rumah hingga pusat bisnis di AS kehilangan aliran listrik.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian pengemudi mobil tengah menemani sang istri berbelanja sayur.
Baca SelengkapnyaKebakaran pabrik kimia ini diduga akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaBeberapa kabel melintang juga nampak menjuntai. Selain itu, dari rekaman video, kebakaran menyebabkan sejumlah kabel putus.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaWarga Kebon Jahe gambir harus ikhlas menerima nasib setelah harta bendanya hangus tak tersisa dilahap si jago merah, Rabu malam kemarin.
Baca Selengkapnya