Angin Puting Beliung Rusak 17 Rumah Warga Mamuju
Merdeka.com - Sebanyak 17 rumah warga Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat mengalami kerusakan akibat angin puting beliung pada Rabu (15/9) pukul 17.00 WITA. Tingkat kerusakannya berbeda, 7 unit rumah rusak berat, 4 rusak sedang dan 6 rusak ringan.
BPBD Kabupaten Mamuju melaporkan angin puting beliung terjadi bersamaan dengan hujan berintensitas tinggi dan angin kencang. Sebanyak 31 KK atau 119 jiwa terdampak dan 7 KK mengungsi ke keluarga terdekat.
"Mereka masih mengungsi di rumah keluarga masing-masing, sambil memperbaiki rumah yang terdampak," ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Mamuju, Taslim Sukirno melalui pesan singkat, Jumat (17/9).
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana puting beliung terjadi? Kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (21/2) dihantam angin puting beliung ekstrem.
-
Kenapa puting beliung di Rancaekek ditangkap satelit? 'Tercatat Pertama: Untuk pertama kalinya, angin puting beliung kecil di atas Indonesia dapat ditangkap oleh satelit. Hal ini menegaskan peristiwa ekstrem tersebut terjadi dalam skala meso. Untuk membatasi angin maksimal, kita harus menyelidiki lebih lanjut,'
-
Kapan puting beliung terjadi di Rancaekek? Kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (21/2) dihantam angin puting beliung ekstrem.
-
Kapan puting beliung terjadi? Tanda-tanda terjadinya angin puting beliung meliputi langit yang gelap, awan yang berputar, hujan es, petir, dan suara seperti kereta api atau pesawat jet.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
Taslim menyebut wilayah terdampak angin puting beliung berada di Desa Papalang, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju. Pihaknya langsung menerjunkan Tim Teaksi Cepat (TRC) setelah kejadian untuk melakukan assesmen terhadap dampak angin puting beliung.
Berdasarkan hasil assesmen sementara, kebutuhan mendesak yang diperlukan yakni terpal, beras, dan makanan siap saji.
"Kemarin Kami (BPBD Kabupaten Mamuju) sudah memberikan bantuan beras, selimut, terpal, sesuai dengan hasil assesemen di lapangan," ujar Taslim.
Hingga kini, situasi di Kabupaten Mamuju sudah kondusif, para warga dibantu relawan secara gotong royong melakukan pembersihan pohon yang tumbang serta perbaikan rumah terdampak.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Sulawesi Barat memasuki musim hujan pada bulan September hingga November 2021.
Pada masa peralihan musim ini, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca Selengkapnya