Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Banyuwangi, 51 Bangunan Rusak
Merdeka.com - Dua desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diterjang angin puting beliung. Warga yang menjadi korban panik dan teriak histeris, Minggu (20/2). Kedua desa tersebut adalah Desa Yosomulyo dan Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.
Sebelumnya angin puting beliung datang, hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah di dua desa itu, hingga sebanyak 51 bangunan rusak, bahkan beberapa pohon tumbang diterjang angin.
Kapolsek Gambiran, AKP Setiyo Widodo menyampaikan, angin kencang tersebut terjadi sekura pukul 15.00 WIB.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana puting beliung terjadi? Kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (21/2) dihantam angin puting beliung ekstrem.
-
Kenapa puting beliung terjadi? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Kenapa Siklon Yagi tidak berdampak ke Indonesia? Menurut dia, hal tersebut dikarenakan posisi Siklon Tropis Yagi sudah sangat jauh dari wilayah Indonesia dan terus bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Tanah Air.
-
Bagaimana desa ini aman? Tidak hanya rumah yang tanpa pintu, kantor polisi pun dibangun tanpa pintu atau kunci. Ini mencerminkan tingkat kejahatan yang sangat rendah, bahkan hampir tidak ada. Bahkan setelah pembukaan kantor polisi, tidak ada kasus kejahatan yang dilaporkan.
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
"Arah angin berputar dari barat ke timur menerjang pemukiman rumah penduduk Dusun Krajan 1 dan Dusun Krajan 2 Desa Yosomulyo," terangnya.
Pascaangin puting beliung, warga gotong royong memperbaiki sebagian rumah yang rusak. Beruntung, angin puting beliung di dua desa ini tak memakan korban jiwa. Namun warga mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
Peristiwa serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Cluring, pohon besar di depan Puskesmas Cluring nyaris tumbang akibat akarnya ambrol. Untungnya, akar tertahan pagar pembatas Puskesmas Cluring dan tak sampai menimpa bangunan.
Akibat dari peristiwa tersebut, pagar pembatas depan Puskesmas Cluring hampir roboh, saluran listrik di sekitar lokasi juga mengalami gangguan.
Angin puting beliung yang melanda dua Desa di Kabupaten Banyuwangi ternyata disebabkan oleh awan cumulonimbus. Awan ini memiliki nama yang berasal dari bahasa latin, 'culumus' yang berarti terakumulasi dan 'nimbus' atau hujan. Terbentuknya awan cumulonimbus disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer.
Berdasarkan pantauan BMKG Banyuwangi melalui citra satelit cuaca dan citra radar cuaca, menunjukkan di wilayah kejadian tersebut terdapat awan konvektif jenis cumulonimbus dan menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.
Selain itu, Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengalami ombak musim penghujan juga memicu terbentuknya cumulonimbus.
Bahkan, BMKG menyebut, tak hanya hujan deras dan angin kencang saja. Ancaman petir dan turunnya hujan es juga dapat terjadi akibat awan tersebut.
"Awan ini juga berpotensi menimbulkan petir, hujan es, hingga puting beliung, kenapa hal ini bisa terjadi?, itu karena adanya puncak musim penghujan," ungkap Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran.
Selanjutnya, BMKG Banyuwangi mengimbau seluruh masyarakat Banyuwangi untuk waspada dalam menghadapi puncak musim penghujan ini, karena nyaris seluruh wilayah di Bumi Blambangan mengalami intensitas hujan cukup tinggi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung menerjang alun-alun Kabupaten Jember pada Rabu (26/7/2023) siang. Warga diimbau tetap waspada.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca Selengkapnya