Angin ribut landa Sragen, 2 pekerja proyek tewas tertimpa baja
Merdeka.com - Hujan deras disertai angin kencang menghantam sejumlah desa seperti Desa Gondang, Plumbon dan Desa Cemeng di Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Senin (10/11). Dua orang dilaporkan tewas akibat tertimpa sebuah rangka bangunan yang roboh karena angin kencang itu.
Kepala Kesbangpol Sragen Giyadi membenarkan terjadinya hujan deras disertai angin ribut sejak sore hari. Menurutnya, ada 2 korban meninggal dan 1 korban luka dalam peristiwa tersebut.
"Iya benar, saya tadi mendapat laporan seperti itu. Saya cek ke pak lurah, ada 2 korban meninggal, karena tertimpa baja," ujar Giyadi saat dihubungi merdeka.com.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Kedua korban tewas tersebut adalah Suwarni (45) dan Suminem (50). Mereka merupakan warga Kedungkendang, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen. Kedua bersaudara itu tewas di tempat kejadian karena luka terbentur runtuhan di bagian kepalanya. Sedangkan, satu korban selamat yang juga masih kerabat mengalami luka pada bagian kaki bernama Puryani (42).
"Ketiga korban langsung dilarikan ke RSUD Soehadi Prijonegoro, Sragen seusai kejadian," katanya.
Sementara itu, Eko Purwono, petugas keamanan proyek, mengatakan saat kejadian ada 10 pekerja proyek yang sedang bekerja di bangunan tersebut. Ketika melihat gedung mulai goyah, semua berhamburan untuk menyelamatkan diri. Namun tiga pekerja itu tidak mampu berlari cepat sehingga terkena runtuhan bangunan yang ambruk seluruhnya akibat tak kuat diterjang angin. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaJumlah korban tewas akibat robohnya crane girder pembangunan Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, bertambah menjadi dua orang.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaBangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.
Baca SelengkapnyaProyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaWarga diimbau menggunakan jalur alternatif melalui hauling PT RMK.
Baca SelengkapnyaSumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya