Angka Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di Banjarmasin Tinggi
Merdeka.com - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin Iwan Fitriadi mengungkapkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu tetap tinggi pada masa pandemi Covid-19.
"Data menunjukan setiap bulan tindak kekerasan terhadap anak/perempuan di Banjarmasin tidak berubah, rata-rata 5 kasus termasuk saat pandemi," kata Iwan di Banjarmasin dilansir Antara, Kamis (2/7).
Penyebab tindak kekerasan itu rata-rata karena permasalahan ekonomi, orang tua menjadi cepat emosi hingga berbuat kekerasan kepada anak atau suami kepada istri yang sudah keterlaluan.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Kapan norma sosial berubah tentang kekerasan anak? Norma sosial telah berubah drastis dalam beberapa dekade terakhir.
-
Kenapa angka kesembuhan kanker anak di Indonesia rendah? Salah satu dampak serius dari keterlambatan diagnosis adalah rendahnya angka kesembuhan bagi anak-anak penderita kanker di Indonesia. Dr. Yaulia menyebutkan bahwa prevalensi kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya berkisar antara 20-35 persen.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
"Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kan, ekonomi masyarakat banyak yang turun drastis, hingga agak stres memikirkan kelangsungan hidup, jadi cepat emosi terhadap anak dan istri, terjadilah tindakan kekerasan," paparnya.
Dia mengapresiasi terhadap masyarakat yang sigap dalam melaporkan adanya kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungannya, hingga dapat ditangani cepat agar tidak sampai menjadi korban jiwa.
Sebab, pihaknya kini sangat gencar mensosialisasikan agar kekerasan terhadap anak dan perempuan ini di masyarakat, jika ada kejadian itu segera laporkan ke instansinya baik secara langsung atau lewat call center 082250453333.
"Banyaknya aduan ini bisa dikatagorikan positif bisa negatif, positifnya sudah banyak masyarakat aktif dalam mengadukan adanya tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan ini.
"Negatifnya kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerah kita ini terlihat jelas masih banyak," papar Iwan.
Bahkan, kata dia, tidak sedikit yang harus dibawa ke ranah hukum, karena tidak ada titik temu untuk berdamai. "Kita dalam menghadapi masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan ini mengedepankan perdamaian, tapi kalau tidak bisa, kita serahkan keranah hukum," ujar dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaNahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca Selengkapnya