Angkat ekor AirAsia, Basarnas tambah penyelam dan balon apung
Merdeka.com - Upaya pencarian black box atau kotak hitam dan pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501, kembali dilakukan pagi ini. Tambahan lifting bag atau balon apung dan tim penyelam sudah dikirim, untuk bergabung dengan tim lain yang berada terlebih dahulu di KRI Banda Aceh.
"Empat lifting bag dan tujuh penyelam diantar ke Pelabuhan Kumai, mereka akan merapat ke Banda Aceh naik KN Jakarta. Tiga penyelam diantar dengan heli sekalian bawa satu lifting bag yang kecil," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Sabtu (9/1).
Nantinya, para penyelam setelah tiba di KRI Banda Aceh akan berkoordinasi untuk membantu tim penyelam gabungan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
"Komandonya kan ada di KRI Banda Aceh. Koordinasi dan distribusi peralatan ada di sana, seperti oksigen dan lain-lain. Nanti misal mau ke kapal Jadayat untuk nyelam dari sana, mereka diantar naik perahu karet dari Banda Aceh," tambah Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, sebenarnya penyelam-penyelam Basarnas sudah standby di beberapa kapal sebelum kedatangan tambahan penyelam ini. Mereka siap terjun di beberapa titik lokasi di mana terdeteksi obyek-obyek di dasar laut.
Sambung Supriyadi, tambahan lifting bag atau balon apung sangat diperlukan karena ekor pesawat AirAsia diprediksi sudah semakin berat. "Selain karena arus yang kuat timbunan pasir dan lumpur di bagian pesawat yang telah ditemukan itu semakin menumpuk," tutup Supriyadi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSaat terbang kedua pesawat TNI AU dalam keadaan baik dan tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur. Pesawat yang jatuh jenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaKKP mendorong Vietnam untuk kerja sama G to Gdalam pengembangan Industri budidaya BBL
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca Selengkapnya