Aniaya warga, kades di purwakarta dipecat dan dipolisikan
Merdeka.com - Kepala Desa (Kades) Gandamekar, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dilaporkan seorang remaja bernama Hendrik Saeful Mubarok (23) ke polisi terkait dugaan penganiayaan.
Pemuda warga RT 03 RW 1 Kampung Ciserang itu mengaku, kasus ini berawal saat dirinya sedang menonton pertandingan futsal. Tanpa basa basi kepala desa yang sekaligus pemilik tempat futsal tersebut menghampiri dan diduga memukulnya.
"Saya katanya suka ganggu orang yang lagi futsal, terus katanya suka buat onar di kampung," kata Hendrik, Selasa (22/3).
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Dia melanjutkan, kejadian pemukulan yang dilakukan kepala desa menurutnya tidak wajar. Selain tidak menanyakan dahulu permasalahannya, penganiayaan juga dilakukan di depan umum sehingga menjadi tontonan banyak orang.
"Sakit hati lah saya di tempat itu banyak orang yang lihat, walaupun setelah itu pak lurah langsung minta maaf," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Gandamekar Erwin Kusnandar menjelaskan, Aksi pemukulan yang dilakukan semata-mata guna memberi pelajaran terhadap warga masyarakat. Sebab, pemuda berusia 23 tahun tersebut dituding tidak memiliki etika kesopanan. aksi pemukulan sendiri kata Erwin, sudah diketahui orang tua korban.
"Saya juga tau aturan gak mungkin langsung main pukul, alasannya pertama pemuda tersebut tidak mempunyai etika kesopanan, yang kedua dia sudah ganggu yang lagi main futsal saya kan enggak enak sama yang lain," terangnya.
Terkait kasus ini, Bupati Purwakarta Dedi memecat kades tersebut. "Sebagai PJS Kades diganti dari pegawai Kecamatan Plered," pungkas Dedi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaTak puas usai memukul korban, pelaku bahkan membentak.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke RSCM oleh warga untuk mendapatkan perawatan medis dan tim unit reskrim melakukan pengecekan ke RSCM guna keperluan visum et revertum.
Baca SelengkapnyaTingkahnya itu pun memicu amarah warga. Sehingga, berujung penganiayaan.
Baca SelengkapnyaWasit yang memimpin laga Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Semarang dikeroyok pemain dan penonton di Lapangan Pule Bener, Tengaran, Minggu (2/6).
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaWasit juga mengeluarkan kartu merah kepada pemain futsal Kota Malang akibat tendangan ke arah kepada pemain futsal Kabupaten Blitar
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaViral Pukuli Penjual Kopi, 6 Anggota PSHT Ditangkap
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya