Anies Baswedan Kritik Pemerintah Pusat Kerap Ambil Alih Masalah Daerah
Merdeka.com - Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyinggung persoalan di daerah yang kerap diambil oleh pemerintah pusat. Menurutnya, jika ada masalah di daerah maka mesti dicarikan solusi agar bisa diselesaikan pemda.
"Kita punya masalah banyak, sebagian masalah itu harus diselesaikan di daerah sebagian diselesaikan di pusat. Kalau daerah tidak bisa menyelesaikan, maka harus dicari cara agar daerah bisa menyelesaikan," kata Anies dalam sambutannya saat Temu Relawan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5).
Menurutnya, bila permasalahan di daerah diambil alih pusat maka hanya akan menyulitkan masa depan orang-orang daerah. Dia melihat, saat ini ada kecenderungan untuk langsung mengambil alih masalah daerah ke pemerintah pusat.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Anies yakin apa yang akan terjadi di Jawa Tengah? 'Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,' kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
"Tapi kalau daerah tidak bisa menyelesaikan diambil ke pusat dan ujungnya tidak selesai juga maka menyulitkan masa depan orang-orang di daerah. Kita punya kecenderungan kalau di daerah tidak jalan, ambil alih ke pusat, dilakukan sentralisasi," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa republik Indonesia sangat luas. Maka, biarkan pemerintah daerah menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Ingat republik ini luasnya luar biasa penduduknya tersebar di 6.000 kepulauan. Berikan kepada kita semua kewenangan untuk menyelesaikan, awasi, pastikan tereksekusi. Dengan cara seperti itu rakyat bisa merasakan pemerintah hadir di seluruh wilayah Indonesia," kata Anies.
Sebagai informasi, baru-baru ini Presiden Joko Widodo memutuskan mengambil alih perbaikan jalan rusak di Lampung. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp800 miliar untuk menyelesaikan jalan tersebut.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaAnies melanjutkan, bila harus berjuang dan mendapat tekanan kuncinya adalah dihadapi.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan pembangunan harus dilakukan secara merata. Anies kemudian menyentil pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaKabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca SelengkapnyaPKS sepakat dengan Anies bahwa memindahkan ibu kota tidak serta merta akan terjadi pemerataan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan penyesalan terbesar setelah gagal maju di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaIstana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkit fenomena orang dalam yang merebak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies menilai eksekusi PSN masih meninggalkan banyak catatan.
Baca SelengkapnyaHasil Ijtima Ulama merekomendasikan pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN).
Baca SelengkapnyaApabila tujuannya pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota kecil di Indonesia.
Baca Selengkapnya