Anies kunjungi Novel: Kita ngobrol soal keluarga, bukan kasus
Merdeka.com - Gubernur DKI Anies Baswedan mengunjungi rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (25/2). Anies datang bersama istrinya, Ferry Farhati sekitar pukul 10.30 WIB.
Anies mengaku kedatangannya untuk bersilaturahmi dan ingin mengetahui perkembangan atas kesehatan Novel. Dia menegaskan tidak membicarakan kasus yang sedang dialami Novel, namun banyak obrolan tentang keluarga.
"Kita ngobrol keluarga, tentang kita, tentang anak-anak dan keluarga, tentang orangtua kita. Jadi malah tadi sama sekali gak ngobrolin (kasus Novel). Jadi kita tidak membicarakan soal tim dan lain-lain. Kiat ngobrol sebagai keluarga dan bersyukur. Mohon doanya pada semuanya agar Bang Novel sehat dan kembali aktif. Insya Allah usaha untuk pemberantasan korupsi di Indonesia makin kuat dan tuntas," ujar Anies usai bersilaturahmi di rumah Novel, Minggu (25/2).
-
Kenapa Anies Baswedan berharap MK menyelamatkan demokrasi? 'Kita hormati, kita belum tahu, dan kita tidak mau berspekulasi, tapi kita berharap bahwa MK mengambil peran untuk menyelamatkan demokrasi kita, membuat mutu demokrasi kita terjaga,' kata Anies di MK.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Kapan Anies Baswedan menjadi Rektor? Pada 15 Mei 2007, Anies secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.
-
Apa harapan Anies soal putusan MK? 'Kami berharap MK bisa mengambil keputusan dengan adil, dengan mempertimbangkan seluruh faktor-faktor yang kami sampaikan,' sambungnya.
Mantan Mendikbud ini berharap penegakan hukum di Indonesia berjalan dengan baik. Agar, kata Anies, semua warga negara Indonesia mendapat keadilan.
"Semua, pada semua kasus, penegakan hukum bisa ditegakkan dengan baik, tuntas, cepat. Kita di sini gak ngobrol kasus, perkara. Enggak. Jangan dibayangkan kita ngobrol tuh ini kemana ya. TGPF kemana. Enggak," tegas dia.
Bahkan, menurut Anies, ada rencana untuk kumpul keluarga besar menjelang Novel kembali ke Singapura pada tanggal 18 Maret mendatang. Tetapi, kata Anies, hal itu harus dicocokkan dengan jadwal masing-masing keluarga.
"Ada keinginan, rencana itu. Tapi kita lihat jadwal. Karena bang Novel tanggal 18 (Maret) harus kembali ke Singapura dan pada fase ini yang penting jangan sampai lelah, toh juga belum berkaitan. Saya dengar juga tadi tiap beberapa jam, tiga jam, (Novel) harus ada pemasangan obat-obatan. Jadi kita ingin kumpul keluarga. Kalau waktunya pas. Kita lakukan," kata Anies.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia hubungan Mutiara dengan anak Ganjar baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab mengenai persoalan hukum yang masih tebang pilih hanya tajam ke bawah.
Baca SelengkapnyaBerbicara keadilan dan kesejahteraan, Anies lantas bercerita secara imajiner ke Bung Hatta, bahwa keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, perubahan harus dilakukan karena negara ini adalah negara hukum
Baca SelengkapnyaAnies lalu menjelaskan persimpangan jalan yang dia maksud. Dia menyorot banyaknya aturan yang diubah demi kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebutkan, dalam pertemuannya itu tidak berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaBakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, berharap Indonesia menjadi negara yang bersahabat dengan semua pihak.
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Anies saat melakukan kunjungan ke sejumlah kampus dan pondok pesantren di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaAnies berpandangan mereka berhak mendengar pandangan semua kalangan sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaAnies berharap kondisi masyarakat ke depan bisa tenang karena keadilan, bukan karena rasa takut.
Baca SelengkapnyaAnies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui memang tidak mudah melakukan perubahan tersebut dan menghadapi Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya