Anies minta Pilgub DKI tak ada ancaman-ancaman dan isu SARA
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai kasus almarhum Nenek Hindun tak dicampuradukkan dengan masalah politik. Sebab Anies menginginkan Pilgub DKI Jakarta ini berjalan dengan damai bukan dengan ancaman-ancaman.
"Kita ingin Pilkada kita itu Pilkada yang damai dan jangan mulainya dengan ancaman," ujar Anies di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
Lebih lanjut Anies menilai ancaman-ancaman kepada warga Jakarta telah dimulai sejak beberapa bulan belakangan. Ancaman itu kata Anies berupa kabar dicabutnya sejumlah bantuan sosial yang saat ini diterima warga Jakarta.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
Kabar yang diterima Anies, bila tak lagi memilih pasangan petahana, maka sejumlah bantuan sosial termasuk PPSU akan dicabut. Hal inilah yang membuat warga marah dan memunculkan ancaman balik.
"Ancaman-ancaman seperti ini menimbulkan ancaman balik, nah kita jangan mulai dengan mengancam. Kalau ada yang mulai mengancam maka muncul ancaman baru," terang Anies.
Anies menilai daripada membuat isu semacam itu, lebih baik memunculkan program terobosan baru. Anies mengaku tak apa bila programnya menuai kritikan di masyarakat, ketimbang isu SARA di masyarakat.
"Tetapi kalau program baru memunculkan kritik program. Contohnya program DP nol persen, muncul kritik, tetapi kan kritiknya pada program. Komentarnya program, tetapi kalau mulainya dengan ancaman bahaya, karena itu jangan ada ancaman akan ada pencabutan KJP, jangan mengancam akan ada perberhentian PPSU, karena ancaman seperti maka akan munculkan ancaman balik," terang Anies.
Karenanya Anies menilai jangan sampai Pilgub DKI putaran kedua ini menjadi ajang menakut-nakuti warga Jakarta atas sejumlah program Pemprov DKI yang dikerjakan oleh pasangan petahana. "Jadi dengan begitu kita akan melihat Pilkada ini bukan ajang untuk menakut-nakuti tapi ajang untuk rakyat mendapatkan pilihan yang lebih baik," ucap Anies.
Anies pun enggan berspekulasi terkait asal muasal isu SARA yang merebak saat ini. Sebab dia mengaku hanya berfokus pada kampanyenya yang menyampaikan 3 program unggulannya.
"Saya enggak terlalu banyak menghabiskan waktu lihatin ini. Saya sih lihatnya yuk kita serius soal penyiapan lapangan pekerjaan, penyiapan kualitas pendidikan lebih baik. Sosialisasi kita lebih banyak ke situ," tutup Anies.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan diduga mendapat ancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaRekam jejak Anies selama menjadi gubernur juga tidak punya persoalan HAM. Misalnya di Kampung Akuarium dan Bukit Duri.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai Anies memiliki toleransi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaWilly mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi saat warga perwakilan dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan menyampaikan aspirasinya kepada Anies.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan kepada para pendukung tetap menjaga suasana pesta demokrasi dengan saling menghormati dan menghargai.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini masih prematur untuk membahas nama-nama yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaAnies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaAnies belum bisa menyampaikan banyak hal terkait dirinya yang tidak mengikuti kontestasi pada 2024.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY
Baca Selengkapnya