Anies Minta RS Tak Khawatir Tangani Demonstran, Biaya Ditanggung Pemprov
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta rumah sakit di Jakarta tak perlu khawatir menangani para pengunjuk rasa. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biayanya. Saat kembali terjadi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI pada Senin (30/9) lalu, sekitar 210 demonstran dibawa ke rumah sakit dan 15 orang menjalani rawat inap.
Demikian disampaikan Anies di Balai Kota, Selasa (1/10) sore. Dia mengatakan jumlah pengunjuk rasa yang dibawa dan dirawat tidak banyak. Pihaknya ingin apapun status hukum seseorang jika membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilayani dengan baik.
"Dan apapun status hukumnya, ketika seseorang membutuhkan pelayanan kesehatan ya dia diberi pelayanan kesehatan. Sederhana sekali sesungguhnya. Jadi itu yang kita pastikan. Tujuannya begini, begitu ada kejadian orang dengan kondisi medis yang perlu pelayanan, kita ingin rumah sakit pun menangani tanpa khawatir, nanti yang harus menanggung siapa pada saat menangani. Jangan khawatir, pemprov akan tangani," jelasnya.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Bagaimana Anies meminta para pendukungnya bersikap? 'Saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan bagi semua yang ikut hadir dan kita akan dengarkan bersama,' kata Anies.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Kenapa Anies meminta majelis hakim bersikap berani? 'Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan,' kata Anies di rumah pemenangan AMIN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Terkait sejumlah demonstran yang diamankan, Anies tak ingin mengomentari. Menurutnya setiap ketentuan hukum harus diikuti.
"Kalau itu aturan hukum saja. Jadi ikuti semua ketentuan hukum, jalani itu dan tertib aturan saja. Itu komentar saya. Yang penting semuanya sesuai dengan ketentuan yang ada," jelasnya.
Belum Hitung Kerugian
Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta belum menghitung berapa kerugian akibat aksi unjuk rasa dalam dua pekan terakhir. Saat ini tengah dilakukan pendataan.
"Sesungguhnya kemarin kita sudah mulai menghitung. Lalu terjadi rentetan demo lagi, akhirnya itu semua sekarang dimonitor, baru nanti setelah tuntas, mudah-mudahan tidak ada kegiatan-kegiatan apapun yang merusak sehingga kita bisa langsung mulai perbaikan," jelasnya.
Menurutnya tak ada kerusakan luar biasa dalam beberapa kali aksi demonstrasi yang berujung ricuh. Anies menyebut kerusakan hanya pada beton pembatas jalan dan tinggal diganti beton baru.
"Jadi angka (kerugian) finalnya belum karena masih terus berjalan tapi kita berharap tidak ada lagi kerusakan sehingga bisa langsung perbaikan-perbaikan," ujarnya.
"Sejauh ini tidak ada yang luar biasa sih. Kalau beton-beton itu tinggal ganti memang masih ada stok tinggal dikeluarkan. Paling banyak beton-beton," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mencontohkan saat jadi gubernur DKI, banyak konser yang digelar di Jakarta
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi tersebut tepat pada saat DPR yang dengan cepat kilat membuat RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, kampanye akbar Anies-Cak Imin di JIS bukan kegiatan wajib yang harus dihadiri pendukungnya.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menemukan lebih dari 50 demonstran yang menolak RUU Pilkada ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaAnies juga berterima kasih kepada masyarakat sipil dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa penolakan RUU Pilkada
Baca Selengkapnya