Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies-Sandi diingatkan soal tata kelola anggaran

Anies-Sandi diingatkan soal tata kelola anggaran HUT Satpol PP. ©Liputan6.com/Arya Manggala

Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah lima bulan pula APBD DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 77 triliun. Namun, hingga kini baru Rp 10 triliun atau sekitar 14 persen anggaran terserap.

Koordinator Kawal Jakarta, Idris Ahmad mengatakan, setengah jumlah serapan digunakan untuk sekedar menggaji para pegawai. Belanja modal pun masih sangat minim terserap, yaitu di angka 3,1 persen saja.

Berdasarkan website bappeda.jakarta.go.id, pengeluaran belanja langsung pun banyak digunakan untuk program peningkatan, pemantapan, pemahaman, atau pemantauan. Di mana program tersebut sudah diwanti-wanti Presiden Joko Widodo untuk dikurangi karena outputnya tak efektif.

"Boleh saja gubernur berjanji akan bahagiakan warga, tapi jangan awur-awurkan anggaran," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/5).

Tim riset Kawal Jakarta menemukan ada lima SKPD dengan serapan anggaran terbesar (per 8 Mei 2018), yaitu Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi, Biro Kesejahteraan Sosial, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Dari temuan ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah SKPD dengan persentase kenaikan anggaran terbesar dari APBD tahun lalu, tahun 2017 Rp 28,7 miliar sementara tahun 2018 sebesar Rp 107,7 miliar. Hingga kini, Bakesbangpol sudah menyerap Rp 30 miliar, sekitar 28 persen dari total anggaran untuk menjalankan program unggulannya.

Namun, Idris mempertanyakan hingga kini tak ada laporan, baik bukti foto maupun bukti tertulis terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan. Selain itu, seluruh kegiatan berjalan diadakan di luar kota, dengan paket lebih dari 3 hari untuk sekitar 100 peserta per satu kali kegiatan. Padahal, tahun lalu, kegiatan yang sama bisa dilaksanakan di dalam kota dengan menyewa fasilitas pemprov DKI yang hanya membayar retribusi.

"Saya heran, jaman Gubernur Anies banyak sekali acara sewa hotel di luar kota. Apa di Jakarta Pemprov DKI tidak punya gedung untuk acara-acara? Bayangkan berapa puluh miliar sudah dihamburkan dan ini baru satu SKPD saja," terang Idris.

Misalnya saja, 11 paket program Pelaksanaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang menghabiskan dana Rp 1,9 miliar dan 8 paket program Peningkatan Kapasitas Perempuan di Lembaga Politik Dalam Rangka Kesetaraan Gender yang menghabiskan dana Rp 2,1 miliar. Padahal, tahun lalu, untuk dua program ini masing-masing menghabiskan dana hanya sekitar Rp 137 juta.

"Dibutuhkan ketegasan pemimpin untuk evaluasi program di luar kota. Apa manfaatnya dan pengaruhnya untuk Jakarta? Kenapa tiba-tiba banyak kegiatan pemahaman-pemahaman lagi padahal Gubernur-Gubernur sebelumnya sudah kurangi karena dinilai menghamburkan uang," lanjut Idris.

Idris juga menyayangkan gembar-gembor janji Gubernur Anies untuk membahagiakan warga Jakarta dari program-program prioritasnya. Alasannya, hingga kini, jika dilihat dari serapan anggaran, belum ada program prioritas Anies-Sandi yang berdampak langsung untuk peningkatan kualitas hidup warga. Sebagian besar kegiatan yang sudah berjalan merupakan keberlanjutan dari program pemimpin terdahulu. Memang tidak perlu disalahkan juga ketika program yang lama lebih baik dan efektif untuk diwujudkan.

"Dilihat dari penyerapan anggaran, belum ada inovasi terasa dari pemerintahan sekarang," katanya.

Ke depannya, Idris bersama tim Kawal Jakarta akan terus berkomitmen mengawasi penggunaan anggaran pemerintahan Anies-Sandi agar tak salah sasaran. Pemprov harus bisa gamblang menjelaskan penggunaan anggaran.

"Jadi, tak hanya bisa menganggarkan saja, tapi bisa juga untuk mempertanggungjawabkan hasilnya untuk kebaikan publik," tutup Idris.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KUA-PPAS APBD Jakarta 2025 Disepakati Rp91,1 Triliun, Ini Rincian Peruntukannya
KUA-PPAS APBD Jakarta 2025 Disepakati Rp91,1 Triliun, Ini Rincian Peruntukannya

Sebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp70 Triliun Hingga 31 Mei 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp70 Triliun Hingga 31 Mei 2024

Penyaluran bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp37,4 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta KPM.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya

Bambang Susantono meminta tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp3,5 triliun untuk Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Per Agustus 2023, Penyerapan Anggaran Pembangunan IKN Baru Rp6,4 Triliun
Per Agustus 2023, Penyerapan Anggaran Pembangunan IKN Baru Rp6,4 Triliun

Penyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.

Baca Selengkapnya
KPK: Risiko Korupsi di Instansi Negara Berada di Level Waspada
KPK: Risiko Korupsi di Instansi Negara Berada di Level Waspada

Tanak menjelaskan, sasaran tersebut diejawantahkan ke dalam bentuk indikator untuk mengukur dampak pencegahan korupsi menggunakan Survei Penilaian Integritas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Heboh Dana Perlinsos Rp496,8 T saat Pilpres, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani
VIDEO: Heboh Dana Perlinsos Rp496,8 T saat Pilpres, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Sri Mulyani memastikan anggaran itu juga disalurkan melalui kementerian/lembaga maupun non kementerian/lembaga

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024

Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.

Baca Selengkapnya
Saksi Prabowo Jelaskan Postur Anggaran Bansos Naik di Tahun Politik
Saksi Prabowo Jelaskan Postur Anggaran Bansos Naik di Tahun Politik

Ace mengatakan jika anggaran Rp 496,8 triliun merupakan anggaran perlinsos.

Baca Selengkapnya
Per Agustus, Pembangunan IKN Sudah Habiskan APBN Rp18,9 Triliun
Per Agustus, Pembangunan IKN Sudah Habiskan APBN Rp18,9 Triliun

Pemanfaatan APBN untuk IKN diperuntukan bangun Istana Presiden, hingga rumah susun ASN.

Baca Selengkapnya
Sudah Bulan Agustus, Penyerapan Anggaran di KKP Baru Rp3,5 Triliun
Sudah Bulan Agustus, Penyerapan Anggaran di KKP Baru Rp3,5 Triliun

Dari pagu anggaran Rp6,55 triliun yang baru terealisasi baru Rp3,53 triliun.

Baca Selengkapnya
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun
Dana Bansos Habiskan Anggaran Negara Rp55,5 Triliun

Kementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.

Baca Selengkapnya