Animasi lokal tak akan bertahan di negeri sendiri
Merdeka.com - Tayangan animasi yang muncul di stasiun televisi Indonesia sudah terbilang banyak. Seiring dengan itu, persaingan negara dalam memproduksi animasi pun semakin gencar. Lalu apakah animasi lokal Indonesia bisa bersaing dengan animasi luar negeri lainnya.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait ragu animasi lokal bisa bertahan. Dia menilai animasi lokal di Indonesia masih sangat jauh dari mencukupi sehingga anak anak Indonesia pun tidak ada pembelajaran budaya Indonesia dari animasi lokal itu sendiri.
“(Animasi lokal) Akan hancur. Enggak akan ada yang lama bertahan, karena semua prospeknya ke bisnis,” ujar Arist kepada merdeka.com, Jumat (6/11).
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi industri streaming di Indonesia? Sebagaimana diketahui, di tengah pertumbuhan industri video streaming di Indonesia, para pelaku OTT harus menghadapi sejumlah masalah besar. Salah satunya adalah ancaman konten pembajakan di Indonesia.
-
Siapa yang bisa gagal? Mereka yang berani gagal total dapat mencapai banyak hal.
-
Bagaimana film berkembang? Seiring perkembangan teknologi film, industri film mulai berkembang dan munculnya efek khusus untuk menambahkan keindahan visual dalam film.
-
Apa dampak negatif globalisasi terhadap budaya? Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
-
Apa yang dialami artis Indonesia saat bangkrut? Beberapa selebriti Indonesia mengalami kemiskinan karena tidak bisa bertahan dalam persaingan sengit di industri hiburan. Ada yang Sampai Tidur di Pinggir Rel Kereta, Ini Deretan Artis yang Bangkrut dan Hidup Susah Menjadi seorang artis sering dikaitkan dengan kekayaan berlimpah dan gaya hidup glamor. Namun, kondisi itu hanya berlaku saat mereka berada di puncak karier, di mana mereka mendapat banyak tawaran untuk bermain di berbagai serial atau acara televisi. Namun, ini tidak menjamin bahwa kehidupan mereka akan tetap makmur sampai akhir hayat.Setelah semua kontrak mereka berakhir, mereka mungkin mengalami masa surut. Ini menyebabkan banyak artis mulai dilupakan karena jarang muncul di publik, bahkan ada yang terpaksa menghadapi kehidupan sulit, misalnya tidur di pinggir rel kereta.
Arist menyayangkan kurangnya perhatian negara terhadap kemajuan animasi-animasi lokal sehingga untuk bertahan di negara sendiri saja tidak bisa. Selain itu perhatian negara atau pemerintah terhadap animator animator Indonesia terkesan acuh.
Dia mencontohkan Pak Raden yang membuat tokoh Unyil dan kawan kawan hingga akhir hidupnya tidak sejahtera, padahal kontribusinya dalam menciptakan karakter anak anak dirasa sangat besar.
“Seperti pak Raden misalnya, semasa hidupnya dia hidup kesusahan gak ada biaya, hak cipta pun masih belum dia punya. Sekarang pas orangnya udah gak ada baru deh disebut sebut," ujarnya.
Arist menjelaskan tidak salah jika ada prospek bisnis dalam menciptakan serial animasi animasi lokal, namun tentu hal tersebut hanya membuat animasi Indonesia tidak akan mampu bertahan di negeri sendiri. Dia mengusulkan pemerintah seharusnya bisa memberi ruang khusus bagi animasi lokal untuk berkembang.
“Dulu kan ada Space toon, tapi sekarang mati. Bisa saja misalkan di televisi mana khusus menayangkan animasi animasi lokal yang mampu memberikan pendidikan karakter bagi anak," ujar Arist di akhir wawancara.
Memang untuk memproduksi animasi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit bahkan lebih besar dibanding memproduksi sinetron atau layar lebar. Jika demikian jangankan untuk bersaing dengan animasi lain, untuk bertahan di negara sendiri saja dirasa tidak akan mampu. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaMenjadikannya sebuah industri dinilai cara melestarikan seni dan budaya.
Baca SelengkapnyaBanyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bangkrut karena tak bisa bersaing dengan produk impor, salah satunya dengan yang dijual di TikTok Shop.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca Selengkapnya