Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Animasi lokal tak akan bertahan di negeri sendiri

Animasi lokal tak akan bertahan di negeri sendiri Kartun Doyok Poskota. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tayangan animasi yang muncul di stasiun televisi Indonesia sudah terbilang banyak. Seiring dengan itu, persaingan negara dalam memproduksi animasi pun semakin gencar. Lalu apakah animasi lokal Indonesia bisa bersaing dengan animasi luar negeri lainnya.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait ragu animasi lokal bisa bertahan. Dia menilai animasi lokal di Indonesia masih sangat jauh dari mencukupi sehingga anak anak Indonesia pun tidak ada pembelajaran budaya Indonesia dari animasi lokal itu sendiri.

“(Animasi lokal) Akan hancur. Enggak akan ada yang lama bertahan, karena semua prospeknya ke bisnis,” ujar Arist kepada merdeka.com, Jumat (6/11).

Orang lain juga bertanya?

Arist menyayangkan kurangnya perhatian negara terhadap kemajuan animasi-animasi lokal sehingga untuk bertahan di negara sendiri saja tidak bisa. Selain itu perhatian negara atau pemerintah terhadap animator animator Indonesia terkesan acuh.

Dia mencontohkan Pak Raden yang membuat tokoh Unyil dan kawan kawan hingga akhir hidupnya tidak sejahtera, padahal kontribusinya dalam menciptakan karakter anak anak dirasa sangat besar.

“Seperti pak Raden misalnya, semasa hidupnya dia hidup kesusahan gak ada biaya, hak cipta pun masih belum dia punya. Sekarang pas orangnya udah gak ada baru deh disebut sebut," ujarnya.

Arist menjelaskan tidak salah jika ada prospek bisnis dalam menciptakan serial animasi animasi lokal, namun tentu hal tersebut hanya membuat animasi Indonesia tidak akan mampu bertahan di negeri sendiri. Dia mengusulkan pemerintah seharusnya bisa memberi ruang khusus bagi animasi lokal untuk berkembang.

“Dulu kan ada Space toon, tapi sekarang mati. Bisa saja misalkan di televisi mana khusus menayangkan animasi animasi lokal yang mampu memberikan pendidikan karakter bagi anak," ujar Arist di akhir wawancara.

Memang untuk memproduksi animasi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit bahkan lebih besar dibanding memproduksi sinetron atau layar lebar. Jika demikian jangankan untuk bersaing dengan animasi lain, untuk bertahan di negara sendiri saja dirasa tidak akan mampu. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah

Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.

Baca Selengkapnya
Meneropong Dampak Larangan Iklan Rokok ke Industri Kreatif
Meneropong Dampak Larangan Iklan Rokok ke Industri Kreatif

Berbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.

Baca Selengkapnya
Cara Jitu Andika Perkasa Lestarikan Seni Budaya
Cara Jitu Andika Perkasa Lestarikan Seni Budaya

Menjadikannya sebuah industri dinilai cara melestarikan seni dan budaya.

Baca Selengkapnya
Kalah Saing dengan Produk Impor di TikTok Shop, UMKM Konveksi Sweater Gulung Tikar
Kalah Saing dengan Produk Impor di TikTok Shop, UMKM Konveksi Sweater Gulung Tikar

Banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bangkrut karena tak bisa bersaing dengan produk impor, salah satunya dengan yang dijual di TikTok Shop.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten: Transformasi Digital di Indonesia hanya di Sektor Hilir Bukan Produksi
Menteri Teten: Transformasi Digital di Indonesia hanya di Sektor Hilir Bukan Produksi

Tak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek

Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.

Baca Selengkapnya
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing

Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.

Baca Selengkapnya
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini

Tren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.

Baca Selengkapnya
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024

Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.

Baca Selengkapnya