Anjing Bernama Barack Gagalkan Penyelundupan Sabu Asal Malaysia di Sukabumi
Merdeka.com - Upaya penyelundupan narkoba jenis sabu 1 kilogram dari Malaysia berhasil digagalkan. Anjing K9 berhasil menemukannya di dalam jok mobil.
Diketahui, tersangka berinisial RM (30) dan MDR (21). Petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat membuntuti mobil keduanya setelah mendapat informasi adanya pengiriman paket sabu pada Rabu (21/8) lalu di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kabupaten Sukabumi.
Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif mengungkapkan, para tersangka diamankan saat keluar dari Tol Cigombong. Awalnya, petugas kesulitan menemukan barang bukti. Namun, anjing pelacak bernama Barack langsung mengendus bagian jok mobil.
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Bagaimana cara anjing diselundupkan? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Dari keterangan yang berhasil didapatkan, sabu tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Jabar. "Anjing pelacak menemukannya di bawah jok. Tersangka menyimpan satu kilogram sabu yang dikemas menggunakan kertas alumunium dan dibungkus oleh plastik," kata Sufyan, Rabu (28/8).
Kabid Pemberantasan BNN Jabar Kombes Roby Karya Adi menambahkan setelah menangkap RM dan MDR, petugas mengembangkan kasus tersebut. Hasilnya, ada satu pria berinisial DH (22) yang diamankan karena masih satu sindikat dengan dua tersangka.
"Dia (DH) datang ke rumah RM untuk mengecek keberadaan paket sabu. Kebetulan kita sedang di rumah RM dan kita tangkap yang bersangkutan. Ada barang bukti sabu sisa pakai di tangan DH," ucap Roby.
Dari kontrakan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa alat timbangan digital dan plastik ukuran kecil.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sasaran operasi yakni kendaraan yang melintas menuju penyeberangan kapal fery Pelabuhan Bakauheni
Baca SelengkapnyaPenangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Ipda Sutarno selaku KaTim K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri.
Baca SelengkapnyaJoany mengungkap keberadaan narkotika yang disamarkan dalam 106 bungkus teh Tiongkok di dalam area tangki BBM.
Baca SelengkapnyaTiga orang berinisial IA, RY dan SR berhasil diamankan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaSebelumnya petugas telah memantau darah tersebut berdasarkan informasi yang telah didapat.
Baca SelengkapnyaSaat Sabilul memanggil seekor anjing bernama 'Flo', sosoknya pun seketika sigap.
Baca SelengkapnyaJasa Marga sendiri belum memberi respons resmi terkait penindakan sapi kabur ke jalan tol
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaMenurutnya, sejumlah tempat yang menjadi pintu pelaku penyelundupan satwa harus dijaga oleh anjing pelacak sebagai upaya antisipasi.
Baca Selengkapnya