Anjing liar dan galak rusak kuburan di Bangli bikin resah warga
Merdeka.com - Warga Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli resah dengan meningkatnya populasi anjing liar yang berada di kuburan desa. Selain galak, anjing-anjing itu kerap merusak makam.
Tidak hanya di areal kuburan, populasi anjing banyak di areal Pura Dalem Gede Selaungan, yang berada di satu lokasi dengan kuburan. Masyarakat mulai terganggu ketika akan melangsungkan upacara pengabenan (pembakaran mayat) atau penguburan. Bahkan dalam melakukan persembahyangan ke Pura Dalem, juga kerap diadang sejumlah anjing liar yang galak.
"Populasinya terus berkembang. Harapan kami dinas peternakan bisa mengeliminasi anjing liar ini. Jangan sampai nanti ada yang terjangkit rabies dan membahayakan," ungkap salah seorang warga, Wayan Sudiarta di Bangli, Minggu (10/1).
-
Mengapa penjajah Inggris makan anjing liar? Menjelang akhir tahun pertama pendudukan di wilayah Jamestown, sekitar dua pertiga dari pemukim asli tewas karena penyakit, kekurangan gizi, atau kekerasan. Hal ini menyebabkan koloni tersebut hampir ditinggalkan pada musim semi tahun 1610 setelah musim dingin yang keras yang ditandai dengan 'kekerasan terhadap suku-suku tetangga, kekeringan, panen yang buruk, kekurangan pasokan, dan kelaparan parah yang dikenal sebagai Waktu Kelaparan,' kata para ilmuwan.
-
Siapa yang paling sering diserang anjing? Banyak dari serangan tersebut dilakukan oleh anjing tanpa pemilik, sedangkan beberapa lainnya dilakukan oleh kawanan anjing liar.
-
Kenapa Lelut memberi makan anjing liar? Kecintaan Lelut juga terlihat saat ia juga memberi makan kepada anjing-anjing liar yang ia temui di jalan.
-
Kenapa anjing liar dipilih? Para ilmuwan memilih anjing liar ini karena dianggap cukup kuat dan memiliki ketahanan yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Dimana daging anjing dijual? Daging anjing itu disita di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Denpasar, pada Rabu (31/7) kemarin.
Menurutnya, populasi anjing liar di area tersebut lebih dari 20 ekor. Jumlah tersebut adalah jumlah anjing dewasa, belum terhitung yang baru lahir.
"Biasanya kalau ada keluarga yang berziarah pasti membawa persembahan makanan, saat itulah anjing-anjing liar ini datang menyerbu," ungkapnya.
Mengkhawatirkan lagi bila ada warga yang dikuburkan. Kerap anjing-anjing ini merusak gundukan makam. "Sudah banyak makam yang rusak karena tanahnya dikoyak anjing liar," imbuhnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku yang ditangkap berinisial AYM (25) PPN (28) dan BAA (26). Mereka ditangkap pada Sabtu (17/8).
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaKebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSejumlah Sapi Kurban di Ciputat Kabur ke Jalan Raya hingga Seruduk Warga
Baca SelengkapnyaGajah liar berlalu-lalang di jalanan merupakan pemandangan yang kerap terlihat di Sri Lanka. Kondisi ini sering kali memicu konflik antara manusia dan gajah.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca Selengkapnya