Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anjing pelacak dilarang masuk Semeru cari pendaki Swiss yang hilang

Anjing pelacak dilarang masuk Semeru cari pendaki Swiss yang hilang anjing pelacak Polri. ©2014 merdeka.com/dede rosyadi

Merdeka.com - Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang pencarian pendaki asal Swiss yang hilang di Gunung Semeru dengan menggunakan anjing pelacak, sebab dinilai dapat mengganggu kawasan konservasi dan satwa yang berada di taman nasional setempat.

"Pihak Konsulat Kehormatan Swiss menawarkan pencarian pendaki yang hilang dengan menggunakan anjing pelacak, namun kami tolak dengan memberikan sejumlah alasan yang berkaitan dengan kawasan konservasi," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Budi Mulyanto di Lumajang, Jawa Timur, Senin (20/6).

Menurutnya, beberapa alasan larangan pencarian dengan menggunakan anjing pelacak yakni dikhawatirkan anjing tersebut membawa virus penyakit yang dapat menular ke satwa liar yang dilindungi di dalam kawasan TNBTS.

Orang lain juga bertanya?

"Selain itu, suara gonggongan anjing pelacak dikhawatirkan mengganggu satwa liar yang berada di kawasan konservasi, sehingga tidak diperkenankan menggunakan anjing pelacak untuk pencarian survivor Semeru itu," tegas Budi.

Pencarian pendaki di kawasan hutan konservasi, lanjut dia, sudah dilakukan semaksimal mungkin selama 10 hari dan pencarian di kawasan konservasi harus mematuhi sejumlah aturan yang harus dilakukan demi menjaga ekosistem kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

"Kami sudah menyampaikan alasan kawasan konservasi kepada pihak Konsul Swiss dan mereka sangat menghormati aturan itu, sehingga tidak akan dilakukan pencarian dengan anjing pelacak di Gunung Semeru," tandasnya.

Pencarian terbuka pendaki yang hilang (survivor) Semeru sempat dihentikan pada Sabtu (18/6) sore, namun diperpanjang lagi selama tujuh hari ke depan sesuai dengan permintaan pihak keluarga melalui Konsul Swiss di Surabaya, sehingga pencarian survivor tetap dilanjutkan hingga Sabtu (25/6).

Sementara itu Kepala Basarnas Jatim M. Arifin mengatakan pencarian dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) tidak efektif dilakukan di jalur pendakian Gunung Semeru yang sering tertutup kabut.

"Berdasarkan hasil evaluasi pencarian dari udara dengan menggunakan drone tidak efektif karena banyak pohon tinggi yang menghalangi kamera pesawat untuk menemukan survivor, kadang-kadang cuaca buruk berkabut, sehingga tidak banyak membantu dalam melakukan pendaki asal Swiss itu," katanya seperti dilansir dari Antara.

Untuk itu, lanjut dia, pesawat tanpa awak ditarik kembali dan dilakukan perawatan, sehingga pencarian tetap dilakukan dengan jalur darat melalui tim SAR yang akan membantu pencarian di jalur pendakian gunung api tertinggi Pulau Jawa itu.

Sebelumnya seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel Du Creaux (26) dinyatakan hilang saat mendaki secara ilegal di jalur pendakian Gunung Semeru, dan laporan hilangnya pendaki tersebut baru dilaporkan rekannya Alice Guignard kepada petugas Resort di Pos Ranu Pani TNBTS pada 7 Juni 2016. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO Mendaki Gunung Hingga Ketinggian 4.750 Meter, Pria Ini Kaget Temukan Seekor Anjing
VIDEO Mendaki Gunung Hingga Ketinggian 4.750 Meter, Pria Ini Kaget Temukan Seekor Anjing

Video saat pria itu menemukan anjing dalam pendakian jadi perbincangan di TikTok.

Baca Selengkapnya
Bahaya Memeliharan Hewan Langka dan Dilindungi, Munculkan Penyakit Hingga Risiko Luka
Bahaya Memeliharan Hewan Langka dan Dilindungi, Munculkan Penyakit Hingga Risiko Luka

Memelihara hewan liar dan eksotis menghadirkan ancaman bagi diri kita dan hewan yang dipelihara.

Baca Selengkapnya
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar

Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.

Baca Selengkapnya
Terganggu Aktivitas Manusia di Hutan, Seekor Harimau Masuk Halaman Masjid di Sumbar
Terganggu Aktivitas Manusia di Hutan, Seekor Harimau Masuk Halaman Masjid di Sumbar

Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari

Baca Selengkapnya
Menyimpan Banyak Misteri, Ini Deretan Mitos Gunung Merbabu yang Bikin Merinding
Menyimpan Banyak Misteri, Ini Deretan Mitos Gunung Merbabu yang Bikin Merinding

Konon Gunung Merbabu banyak dihuni makhluk halus dan menjadi pusat dari sebuah kerajaan gaib

Baca Selengkapnya
Viral Momen Pelepasan Dua Harimau di Taman Nasional Gunung Leuser, Curi Perhatian Warganet
Viral Momen Pelepasan Dua Harimau di Taman Nasional Gunung Leuser, Curi Perhatian Warganet

Dua harimau betina ini diberi nama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geger Ada Singa Lepas dan Berkeliaran di Jerman, Orang-Orang Diminta Tetap di Rumah
FOTO: Geger Ada Singa Lepas dan Berkeliaran di Jerman, Orang-Orang Diminta Tetap di Rumah

Peristiwa tak terduga terjadi di Berlin, Jerman. Seekor singa betina lepas dan berkeliaran di kota. Orang-orang pun diminta untuk tetap di rumah demi keamanan.

Baca Selengkapnya
Mendaki Sendirian, Pendaki Ini Tak Menduga Bertemu Penunggu Gunung Salak
Mendaki Sendirian, Pendaki Ini Tak Menduga Bertemu Penunggu Gunung Salak

Pendaki itu tak pernah menyangka akan bertemu dengan penghuni Gunung Salak.

Baca Selengkapnya
Lima Tempat Terlarang di Dunia, Manusia Tak Boleh Menginjakkan Kaki di Sini, Salah Satunya Ada Pulau Mengerikan
Lima Tempat Terlarang di Dunia, Manusia Tak Boleh Menginjakkan Kaki di Sini, Salah Satunya Ada Pulau Mengerikan

Ada berbagai alasan manusia dilarang ke tempat ini, salah satunya soal keselamatan.

Baca Selengkapnya
8 Tahun Berlalu, Ini Kisah Pendaki Hilang Dalam Dekapan Semeru
8 Tahun Berlalu, Ini Kisah Pendaki Hilang Dalam Dekapan Semeru

Seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya
WNA Tewas Terjatuh di Bukit Anak Dara Rinjani Lombok, Begini Kronologinya
WNA Tewas Terjatuh di Bukit Anak Dara Rinjani Lombok, Begini Kronologinya

Peristiwa itu terjadi ketika korban bersama rekannya melakukan pendakian di Bukit Anak Dara.

Baca Selengkapnya