Antara jenderal polisi, Novel Baswedan dan Direktur Penyidikan KPK
Merdeka.com - "Hmmm, Pak Direktur," kata Novel Baswedan melihat secarik kertas yang diberikan oleh Miryam S Haryani saat melakukan pemeriksaan dalam kasus e-KTP di KPK beberapa waktu lalu.
Kalimat ini terungkap usai video pemeriksaan tersebut diputar di persidangan kasus pemberi keterangan tidak benar dengan terdakwa Miryam S Haryani. Direktur yang dimaksud mengarah pada Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Pol Aris Budiman.
Video itu mengungkap pemeriksaan Miryam yang menyebut ada 7 penyidik dan pegawai KPK bertemu beberapa anggota Komisi III DPR. Dari kertas Miryam itulah, nama Aris Budiman mulai mencuat ke media.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
Akibat, video itu, gonjang ganjing internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya terkuak ke publik. Selama ini, perpecahan antar penyidik, bahkan pimpinan di KPK hanya buah bibir sejumlah kalangan saja.
Aris Budiman yang mengungkap sejumlah kejanggalan yang terjadi di internal KPK. Dia mengungkap hal ini dalam rapat bersama Pansus angket KPK pada Selasa (29/8) lalu. Aris nekat datang ke pansus meski tanpa izin pimpinan KPK.
Keluh kesah diungkapkan oleh Aris. Termasuk soal adanya penyidik senior KPK yang kerap menentangnya. Meskipun, dia tak menyebut nama, namun orang yang dimaksud Aris mengarah kepada Novel Baswedan.
"Apakah Novel Baswedan (yang suka menentang)?" tanya anggota Pansus KPK, Junimart Girsang.
"Iya," jawab Aris pelan.
direktur penyidikan KPK Aries Budiman di Pansus Angket KPK ©2017 Merdeka.com/istimewaDi dalam Pansus, Aris pun menyesalkan tuduhan kepada dirinya yang menyebut terima duit Rp 2 miliar untuk mengamankan kasus proyek e-KTP. Dia juga membantah telah bertemu dengan beberapa anggota Komisi III DPR untuk membahas kasus e-KTP.
"Saya tidak pernah ketemu dengan anggota DPR dan saya bisa jamin tidak pernah menerima uang, siapapun yang menuduh itu, menurut saya punya agenda tertentu kepada saya, barangkali kepada lembaga KPK dan Polri tempat saya berdinas," kata Aris di depan anggota Pansus KPK.
Jauh sebelum Aris datangi Pansus angket KPK, Novel Baswedan telah lebih dulu berkeluh kesah tentang jenderal polisi. Novel memang dikenal tak akur dengan institusi asalnya yakni Polri.
Novel tak segan menindak polisi yang dianggap melakukan tindak pidana korupsi. Salah satu korbannya adalah mantan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo. Djoko disikat Novel karena terlibat korupsi pengadaan alat Simulator SIM di Korlantas. Akibat kasus ini, hubungan KPK dan Polri pun sempat panas.
Kini, Novel teriak ada jenderal polisi yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Sayang, Novel tak mau menyebutkan, siapa jenderal tersebut. Dia hanya yakin, kasus penyiraman air keras yang membuat mata kanannya tak lagi berfungsi itu mustahil selesai di tangan polisi.
"Satu jenderal diduga terlibat," katanya saat wawancara khusus dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa di Metro TV seperti dikutip merdeka.com, Rabu (26/7).
Novel Baswedan dirujuk ke RS JEC Menteng ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahmanDia menjelaskan, tidak bisa mengungkapkan apakah masih ada anggota Polri yang terlibat selain pejabat polri berpangkat jenderal.
"Saya rasa tidak pantas saya bicarakan di ruang terbuka," tutup Novel.
Pegiat antikorupsi dan HAM mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Novel. Tapi, hingga kini, belum ada angin segar yang ditunjukkan dari Istana.
Presiden Jokowi sendiri telah membuat statement, kasus penyiraman Novel Baswedan harus diusut tuntas. Dia telah memerintahkan langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk ungkap kasus penyiraman Novel.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaHubungan antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewas KPK kian memanas.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengawas KPK Tumpak Panggabean mengungkapkan adanya perlawanan dari pimpinan KPK.
Baca Selengkapnya"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata
Baca SelengkapnyaKPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca Selengkapnya