Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antara partai politik, Slank, dan Kaskus

Antara partai politik, Slank, dan Kaskus CCO Kaskus Andrew Darwis. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Boleh dibilang, Kaskus merupakan wadah komunitas daring satu-satunya di negeri ini. Sejak awal dibuat tahun 1999, Kaskus memang dibangun dengan semangat sharing mengenai banyak topik tentang Indonesia. Maka tak heran, jika saat ini jumlah pengguna aktif Kaskus mencapai 28 juta dan dari jumlah itu sekitar 8 juta pengguna jadi member Kaskus.

Dengan banyaknya jumlah user yang loyal itu, membuat Kaskus leluasa memainkan peranannya untuk memberikan informasi-informasi acara dari partner mereka.

“Kita jago juga misalnya kalau ada event-event. Katakanlah contohnya Yamaha, Yamaha mau ada event minggu depan, terus pihak Yamaha menilai nantinya kayaknya yang bakal ke acara itu sedikit, nah di situ peran kita. Pihak Yamaha bisa bekerjasama dengan kami untuk mengerahkan massa untuk hadir di acara mereka," ujar pendiri sekaligus Chief Community Officer (CCO), Kaskus, Andrew Darwis sambal tertawa.

Andrew mengatakan, Kaskus bisa tracking para komunitas, lalu kemudian kirim email blast ke acara Yamaha, misalnya. Jadi, menurut Andrew, kalau misalnya saja ada yang mau merencanakan demonstrasi, Kaskus juga bisa bantu mengerahkan massa.

“Uniknya juga, Kaskus itu kayak semacam apa ya, partai politik sama band Slank. Slank kan ada di mana-mana. Lagi konser Dewa pun pasti ada bendera Slank. Nah, Kaskus kayak itu. Banyak dari user kita itu bangga jadi salah satu bagian dari Kaskus,” imbuhnya.

Hal itu pun yang mendasari GDP Venture – anak perusahaan Djarum – membenamkan investasinya ke Kaskus pada tahun 2011. Kata Andrew, pihak GDP Venture melihat jika Kaskus merupakan satu-satunya brand di Indonesia yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi khalayak seperti partai politik dan Slank.

“Selain itu juga, kita pilih Djarum lantaran merasa visi dan misi kami berdua cocok. Dan

pada saat itu apalagi tahun 2010, situs-situs media online lagi mulai tumbuh dan dimiliki oleh konglomerasi besar. Misalnya saja, Viva news sama si Bakrie, Okezone sama MNC. Mereka kan itu backingannya konglomerat semua. Nah di situ kita mikir, siapa backingannya kita ya?"

"Nah, saat Djarum masuk akhirnya kita lebih pede aja kalau suatu saat mau

‘perang’. Hahaha…,” jelas pria yang akrab disapa ‘Mimin’ Kaskus.

Berikut video lengkapnya:

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ramai Akun Kaskus Fufufafa, Ini Sejarah dan Kata-kata yang Hits di Kaskus pada Jamannya
Ramai Akun Kaskus Fufufafa, Ini Sejarah dan Kata-kata yang Hits di Kaskus pada Jamannya

Belakangan platform Kaskus kembali menyita perhatian masyarakat setelah akun Fufufafa diduga menghina keluarga Prabowo Subianto. Yuk nostalgia mengenang Kaskus.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kode Kaesang Soal PKS Buka Peluang Gabung KIM
VIDEO: Kode Kaesang Soal PKS Buka Peluang Gabung KIM "Sudah Komunikasi dengan PSI"

Kaesang menilai, PKS adalah partai yang mau berkomunikasi dengan siapa pun.

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.

Baca Selengkapnya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya

Di Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Eko Patrio Ungkap Penyebab Elektabilitas PAN Meningkat di Survei Terbaru
Eko Patrio Ungkap Penyebab Elektabilitas PAN Meningkat di Survei Terbaru

PAN meraih 3,1 persen. Angka itu meningkat jika dibandingkan survei pada Maret lalu hanya 2 persen.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berkah Pemilu, Produksi Kaus Partai Politik Melonjak 400 Persen
FOTO: Berkah Pemilu, Produksi Kaus Partai Politik Melonjak 400 Persen

Menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, jasa produksi kaus partai politik mengalami kebanjiran pesanan.

Baca Selengkapnya
Efek Kaesang Jadi Ketum Bikin Elektabilitas PSI Meningkat
Efek Kaesang Jadi Ketum Bikin Elektabilitas PSI Meningkat

Kaesang juga berhasil mempereratkan hubungan PSI dengan relawan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kopdar dengan Influencer Jember, Kaesang: Ternyata Banyak Pendukung Pak Anies di Sini
Kopdar dengan Influencer Jember, Kaesang: Ternyata Banyak Pendukung Pak Anies di Sini

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjalani safarinya di tiga kabupaten/kota di Jawa Timur pada Senin (4/12).

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya

Buzzer adalah sekelompok orang yang menyebarkan informasi, sering kali melalui platform media sosial untuk mempromosikan ide, produk, atau yang lainnya.

Baca Selengkapnya