Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antasari mulai unjuk gigi setelah bebas dari bui

Antasari mulai unjuk gigi setelah bebas dari bui Antasari Azhar bebas bersayarat. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Setelah menghirup udara bebas 10 November lalu, Antasari mulai disibukan dengan berbagai kegiatan. Setelah tiga bulan Antasari akan menentukan sikap terhadap skenario kasus yang ditumbalkan kepadanya.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu kemarin menghadiri acara syukuran dan silaturahmi di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Antasari pernah kuliah di kampus itu pada tahun 1974 lalu.

Selain berbagai acara, Antasari juga perlahan kembali bergerak mencari keadilan. Antasari berencana mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih penyelesaian laporan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang pernah disampaikannya pada 2010. Antasari meminta Polda mengungkap dalang dan pelaku yang menggunakan nomor telepon selulernya untuk menebar ancaman.

Antasari mengatakan, laporan itu tak pernah diusut penyidik sejak pertama kali dilaporkan. Padahal fakta persidangan mengatakan dia tidak pernah mengirim SMS berisi ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen.

"Tahun 2010 dulu saya laporkan ke Polda Metro soal SMS ancaman, alhamdulillah sampai sekarang tak pernah diusut. Habis tiga bulan ini saya datangi Polda minta diusut," ungkap Antasari saat menggelar syukuran dan silaturahmi di Universitas Sriwijaya Palembang, Selasa (22/11).

Menurutnya, pengungkapan kasus ini sangat penting untuk mengetahui dalang dan pelaku yang mengirim SMS ancaman. Sebab, saksi yang dihadirkan dari pihak provider telekomunikasi selaku penyedia layanan seluler pada persidangan, menyatakan Antasari tak pernah mengirim SMS ancaman tersebut.

"Artinya, ada orang yang menggunakan nomor saya untuk mengirimnya (SMS). Siapa yang melakukan, sampai ke ujungnya, diatasnya, dalangnya, saya minta diproses secara hukum," ujarnya.

Selain itu, Antasari juga memberi sinyal bersedia maju sebagai calon gubernur pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan 2018 mendatang. Isyarat ini setelah banyak permintaan datang kepadanya dari warga Bumi Sriwijaya.

"Saya siap maju (Pilgub Sumsel) jika diminta, kenapa tidak," ungkap Antasari di Palembang, Selasa (22/11).

Menurut dia, permintaan warga tersebut terus mengalir kepadanya. Bahkan, pada saat masih berada di penjara beberapa tahun silam, sejumlah kelompok mendatanginya untuk meminta persediaan sebagai Sumsel satu. Hanya saja, ketika itu Antasari belum menjawab dengan alasan fokus menjalani sisa hukuman.

"Sudah ada beberapa tahun kemarin, waktu masih di penjara, banyak yang datang sama saya biar nyalon gubernur," ujarnya.

Antasari mengatakan, menjadi calon gubernur mesti dipertimbangkan secara matang. Oleh sebab itu, diperlukan konsolidasi dan pemantapan pencalonan, termasuk pendekatan dengan partai politik, yang akan dilakukan setelah tiga bulan mendatang.

"Nantilah, habis tiga bulan ini dulu, baru konsolidasi. Kalau sejauh ini belum ada partai yang merapat," tukasnya.

Sebelumnya, dia juga sempat menyinggung seorang caddy golf yakni Rani Juliani. Rani mengaku, sebelum suaminya tewas sempat berpesan 'jika sampai terjadi ada apa-apa, orang inilah pelakunya'. Orang ini yang disebut Nasrudin kepada Rani adalah Antasari.

Antasari menceritakan kembali kisahnya dengan Rani. Menurutnya, semua kisah yang selama ini muncul adalah opini yang untuk memunculkan rasa benci kepada ketua KPK yang saat itu dicintai rakyat. "Itu bentuk dari strategi untuk melemahkan saya," terangnya.

Lalu dimana Rani berada saat ini? Antasari mengetahuinya setelah mendapat kabar dari temannya.

"Dia sudah tidak tinggal di daerah Kebun Nanas, Kota Tangerang lagi, tapi di daerah Serang. Sudah punya mobil tiga, kata teman saya," ujar Antasari saat ditemui di kediamannya, Selasa (15/11).

Antasari mengenal Rani saat bermain golf. Meski begitu dia tak memiliki kedekatan apa-apa. Sebab, Rani sebenarnya bukan caddy yang biasa menemaninya saat bermain golf di Modern Land, Cikokol, Kota Tangerang.

"Dia bukan caddy saya, dia caddy yang biasa menemani teman saya," katanya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bebas Murni, Anas Urbaningrum Siap Kembali ke Dunia Politik
Bebas Murni, Anas Urbaningrum Siap Kembali ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.

Baca Selengkapnya
Munaslub PKN, Anas Urbaningrum akan Diangkat jadi Ketua Umum
Munaslub PKN, Anas Urbaningrum akan Diangkat jadi Ketua Umum

Pengangkatan Anas menjadi ketua umum bakal dilakukan dalam Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) PKN pada Jumat, 14 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Berkepala Plontos, Penampakan Ronald Tannur di Penjara Usai Vonis Bebas Batal
Berkepala Plontos, Penampakan Ronald Tannur di Penjara Usai Vonis Bebas Batal

Selama itu pula, ia harus mengikuti masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) di blok yang telah disediakan.

Baca Selengkapnya