Antasari tagih Polda Metro ungkap ancaman SMS yang mandek 6 tahun
Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berencana mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih penyelesaian laporan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang pernah disampaikannya pada 2010. Antasari meminta Polda mengungkap dalang dan pelaku yang menggunakan nomor telepon selulernya untuk menebar ancaman.
Antasari mengatakan, laporan itu tak pernah diusut penyidik sejak pertama kali dilaporkan. Padahal fakta persidangan mengatakan dia tidak pernah mengirim SMS berisi ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen.
"Tahun 2010 dulu saya laporkan ke Polda Metro soal SMS ancaman, alhamdulillah sampai sekarang tak pernah diusut. Habis tiga bulan ini saya datangi Polda minta diusut," ungkap Antasari saat menggelar syukuran dan silaturahmi di Universitas Sriwijaya Palembang, Selasa (22/11).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pemerasan? Ada 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap 45 WNA asal Malaysia. Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi.
Menurutnya, pengungkapan kasus ini sangat penting untuk mengetahui dalang dan pelaku yang mengirim SMS ancaman. Sebab, saksi yang dihadirkan dari pihak provider telekomunikasi selaku penyedia layanan seluler pada persidangan, menyatakan Antasari tak pernah mengirim SMS ancaman tersebut.
"Artinya, ada orang yang menggunakan nomor saya untuk mengirimnya (SMS). Siapa yang melakukan, sampai ke ujungnya, diatasnya, dalangnya, saya minta diproses secara hukum," ujarnya.
Dalam acara syukuran ini, Antasari memotong tumpeng dan dianugerahi tanjak (ikat kepala adat Palembang) oleh Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman. Dalam waktu bersamaan, Antasari menjadi pembicara tunggal dalam diskusi yang dihadiri ratusan mahasiswa dan rekan semasa kuliah. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengadu kerap dimintai sejumlah uang ketika mengadu ke hotline tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mustahil bila spam SMS, telepon, maupun WA bisa diblokir pakai AI.
Baca SelengkapnyaAnies memberikan apresiasi yang besar kepada Polri atas penangkapan pelaku pengancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.
Baca SelengkapnyaKominfo akan menindak tegas nomor-nomor yang berupaya menipu masyarakat.
Baca Selengkapnya