Antisipasi carok massal, Polisi jaga ketat SMKN 1 Pamekasan
Merdeka.com - Polres Pamekasan, Jawa Timur, mengantisipasi terjadi carok massal di SMK Negeri I setempat pasca terjadinya pembacokan salah seorang siswa di sekolah itu oleh gerombolan preman yang diduga orang bayaran.
"Kami khawatir kejadian lanjutan yang tidak kami inginkan terjadi, seperti carok massal. Makanya kami antisipasi dengan menempatkan personel di sana," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Satu regu petugas kepolisian diterjunkan ke SMK Negeri I Pamekasan sejak pagi hingga jam pelajaran selesai. Polisi melakukan pengamanan di dua lokasi, yakni di luar pagar sekolah dan di dalam lingkungan sekolah.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Pengamanan dilakukan dengan pola pengamanan terbuka, yaitu dilakukan oleh petugas polisi berpakaian dinas dan pola pengamanan tertutup, yakni oleh polisi berpakaian preman.
Siswa SMK Negeri I Pamekasan yang menjadi korban pembacokan gerombolan preman itu bernama Sofyan Nofabriyanto (Febri), asal Palengaan, Pamekasan. Peristiwa itu terjadi Senin (6/10) siang sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban hendak pulang ke rumahnya. Kala itu, ada temannya yang berkelahi dengan siswa sekolah lain, dan Febri berupaya melerai perkelahian itu, namun justru yang bersangkutan dibacok dengan senjata tajam.
Pelaku sebanyak empat orang, dan diduga merupakan preman sewaan dari musuh temannya itu. Akibat kejadian itu, Febri sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan, namun hanya bertahan selama sekitar tiga jam, lalu korban meninggal dunia.
Keluarga korban di Palengaan tidak terima dengan kematian Febri, bahkan pamannya yang bekerja di Malaysia kini dikabarkan telah dalam perjalanan pulang menuju Pamekasan, lantaran tidak terima dengan peristiwa yang menimpa Febri.
"Makanya, kami antisipasi dengan memperketat pengawasan di SMK Negeri I Pamekasan itu," terang Mariyatun.
Polisi khawatir, keluarga korban akan ngeluruk ke SMK Negeri I Pamekasan dan mencari anak yang bermasalah dengan Febri. Apalagi, ungkapan 'nyawa harus dibalas' masih dipegang kuat masyarakat pedesaan di Palengaan.
Selain berupaya mengantisipasi dengan melakukan penjagaan di SMK Negeri I Pamekasan, polres juga meminta agar Polsek Palengaan, memantau pergerakan keluarganya, serta melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAksi penyerangan terhadap dua SMAN tersebut pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaKepolisian menggelar patroli gabungan skala besar bersama personel Kodim 0322 Siak dan Dinas Perhubungan Kabupaten Siak
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaLangkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaIrwan dalam rapat kemudian memperlihatkan bukti rekaman cctv, ketika anggota Polisi R mencoba melerai percobaan tawuran
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca Selengkapnya