Antisipasi Gafatar, Kapolda kumpulkan para Kapolres
Merdeka.com - Merebaknya isu Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di sejumlah provinsi beberapa hari terakhir menjadi antensi khusus Polda Sumsel. Untuk mengantisipasi menyebarnya gerakan tersebut di Sumsel, seluruh Kapolres di provinsi itu dikumpulkan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo mengatakan, Gafatar sudah dilarang pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena merupakan aliran sesat dan menyesatkan. Hal inilah menjadi fokus perhatian instansi kepolisian.
"Gerakan itu sesat dan menyimpang, sudah dilarang. Ini jadi atensi kita," ungkap Djoko, Rabu (13/1).
-
Bagaimana hukum mengatur pergaulan? Hukum sendiri merupakan aturan yang mengikat dan berlaku untuk semua warga negara. Seluruh kalangan masyarakat, baik para petinggi atau bahkan pemerintah harus tetap menaati hukum yang berlaku di sebuah negara.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Siapa yang terdampak larangan? Dilansir laman TRT World, keputusan Pengadilan Tinggi Allahabad ini berdampak pada sekitar 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 sekolah madrasah.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai bentuk konkrit yang dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya gerakan itu di Sumsel, Djoko memanggil seluruh kapolres untuk diberikan pemahaman sekaligus instruksi tugas.
"Hari ini saya panggil seluruh kapolres, salah satu agendanya soal antisipasi Gafatar," ujarnya.
Dari informasi yang diterimanya, modus yang dilakukan pengikut Gafatar untuk merekrut aggota baru dengan melakukan tipu muslihat pengajian. Saat berada di suatu majelis, calon anggota diberikan minuman hingga korbannya hilang ingatan.
"Nah, saat itulah dicuci otaknya habis minum air itu. Ini yang perlu diwaspadai," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaListyo meminta masyarakat manfaatkan rest area atau tempat lain yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaKala Gibran Ikut Tanggapi Maraknya Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca Selengkapnya