Antisipasi Kebakaran Hutan, Polda Kaltim Luncurkan Aplikasi LembuSwana
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur segera meluncurkan aplikasi LembuSwana sebagai upaya pencegahan dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut. Aplikasi LembuSwana merupakan penggabungan dari aplikasi yang dapat melakukan identifikasi serta memberikan data titik panas (hot spot).
"Aplikasi LembuSwana ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi Lancang Kuning yang sudah dimiliki oleh Polri," kata Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Herry Rudolf Nahak dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri dilansir Antara, Rabu (17/3).
Ia mengatakan dashboard aplikasi LembuSwana dan Lancang Kuning yang tergabung jadi satu dihubungkan dengan dashboard yang ada di Kementerian Lingkungan Hidup.
-
Aplikasi apa yang dikeluarkan Polri? ASSDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan diluncurkannya aplikasi tersebut untuk memfasilitasi personel polri yang akan mengikuti tes IELTS dalam rangka beasiswa LPDP serta tes pendidikan pengembangan.
-
Apa fungsi pohon dalam prediksi letusan gunung berapi? Temuan ini memberikan wawasan baru tentang manfaat karbon dioksida dan air vulkanik untuk pepohonan dan vegetasi di sekitar kawasan vulkanik.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Di mana aplikasi penguntit ditemukan? Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer.
-
Di mana perangkat lunak digunakan? Saat ini, sudah tersedia berbagai macam jenis perangkat lunak yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
-
Dimana teknologi informasi dipakai? Ada 3 contoh teknologi informasi yang paling sering digunakan. Bahkan salah satunya sudah seperti bagian dari hidup banyak orang karena fungsinya yang begitu luas.
Aplikasi tersebut, lanjut Herry, terhubung langsung dengan citra satelit sehingga sumber api sekecil apapun dapat terbaca.
"Semoga adanya teknologi ini, juga mampu menjalin sinergi dalam mencegah serta memaksimalkan penanganan karhutla yang ada di Kaltim," kata Herry.
Selain aplikasi 'Lembuswana', Polda Kaltim juga memiliki dua inovasi terbaru dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diluncurkan tahun ini.
Inovasi berikutnya layanan Polri 110, merupakan layanan pusat panggilan (call center) untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara mudah, responsif, dan tidak diskriminatif.
Herry mengatakan layanan tersebut lahir atas kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap terselenggaranya layanan keamanan publik.
"Masyarakat yang nantinya melakukan panggilan ke nomor akses 110 akan langsung terhubung ke agen yang akan memberikan layanan berupa informasi, pelaporan," katanya.
Laporan yang diterima berupa laporan kecelakaan, bencana, kerusuhan dan lainnya, serta pengaduan seperti penghinaan, ancaman, tindak kekerasan dan lainnya. Layanan call center 110 ini gratis 24 jam.
"Polri mengimbau agar layanan 110 ini tidak dibuat main-main karena jika nantinya terjadi seperti itu, pihak Polri tentu akan melacak masyarakat yang membuat laporan bohong," tegasnya.
Inovasi yang terakhir, peluncuran aplikasi tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Aplikasi penegakkan hukum bidang lalu lintas ini berbasis teknologi informasi menggunakan perangkat kamera elektronik.
Herry menambahkan, ETLE mengurangi interaksi fisik antara petugas dengan pelanggar sehingga dapat menghindari potensi penyalahgunaan wewenang Polri.
"ETLE ini guna mewujudkan Polri yang 'presisi' sesuai dengan perintah Kapolri," kata Herry.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaPersonel Polres Rohul dan Tim Satgas (Gabungan TNI dan MPA Desa Cipang Kiri) memadamkan kebakaran lahan di daerah Cipang Kiri.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaIni memungkinkan penyampaian berbagai informasi bencana seperti gempa, tsunami, kebakaran hutan, aktivitas vulkanik, dan banjir.
Baca SelengkapnyaPola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya.
Baca SelengkapnyaTemuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaAlat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaSistem peringatan dini ini mampu mendeteksi kualitas udara yang buruk.
Baca Selengkapnya