Antisipasi konflik Pemilu, Polri kerahkan 341 Brimob di Aceh
Merdeka.com - Aceh, salah satu daerah yang dinilai rawan konflik menjelang dan saat Pemilu berlangsung. Untuk mengantisipasi konflik berkelanjutan, Polri menurunkan 341 personel Brimob untuk pengamanan.
Antisipasi yang dilakukan Polres dengan melakukan razia senjata tajam maupun senpi (senjata api) hingga penambahan personel patroli.
"Ada 341 personel tambahan dari Brimob untuk Aceh dalam Pemilu Legislatif tahun ini, untuk menjaga keamanan pemilu Legislatif di sana (Aceh)." Ujar Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di Mabes Polri,Jakarta, Senin(7/4).
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Kenapa patroli ditingkatkan menjelang pilkada? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
-
Kapan Apel Pengamanan Kampanye Pemilu? Apel itu dalam rangka pengamanan kampanye Pemilu 2023-2024.
-
Apa yang diancam AIPI dalam Pemilu? 'Banyak sekali sekarang, paling serius dalam integritas negeri ini adalah uang, ancaman ini akan terjadi, dan akan terjadi pada Pemilu 2024,' jelas Alfitra dalam acara sosialisasi aplikasi Sietik DKPP RI di Hotel Yuan Garden, Senin (18/12).
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
Ia menambahkan, di daerah rawan konflik sering terjadi kekerasan disebabkan persoalan konflik politik dan non politik. Konflik politik yang terungkap lantaran mereka sakit hati karena bendera partai dirusak.
"Perihal kasus penyerangan Partai NasDem ini sudah terungkap. Ada dua DPO (daftar pencarian orang) yang belum ditangkap," ujarnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan Polri sudah melakukan langkah-langkah preventif timbulnya konflik seperti dengan patroli rutin, razia senjata tajam, dan memantau orang yang dianggap mencurigakan yang ingin berbuat rusuh.
"Saat ini ada tujuh senjata api sudah kami sita dari hasil razia," ungkapnya.
Menurut Sutarman, daerah rawan konflik sebenarnya bukan cuma di Aceh. Namun masih banyak daerah lainnya di Indonesia masih rawan konflik yang memang butuh perhatian yang cukup.
"Polri juga memperhatikan daerah lain seperti Papua. Selain persoalan pengiriman logistik, Papua juga rawan konflik. Begitu juga dengan Nusa Tenggara Timur terutama kabupaten
Sumba Barat Daya, Sulawesi Tengah," imbuhnya.
Sutarman melihat hal itu berdasarkan pantauan kejadian-kejadian yang ada di lapangan saat Pilkada berlangsung.
Pada Pemilu Legislatif nanti, Polri mempersiapkan 353 ribu lebih personel untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan mendapat bantuan dari personel TNI serta Linmas. Jumlah seluruh TPS di Indonesia diperkirakan mencapai 546 ribu TPS.
"Kami mulai tanggal 6 April sudah instruksikan anggota polisi yang tugas di TPU sudah standby, dan ada 1 juta lebih anggota dari Linmas yang membantu kami," jelasnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain TNI dan Polri, pengamanan selama pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang turut melibatkan ribuan anggota Linmas.
Baca SelengkapnyaOperasi Mantap Brata digelar sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca SelengkapnyaOperasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaJajaran Brimob diminta bersiap menjalankan Operasi Mantap Praja 2024 yaitu untuk pengamanan Pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaListyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaApel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaPersonel BKO itu akan ditempatkan di daerah yang sudah di plotting untuk melaksanakan pengamanan tahap pemungutan suara Pilkada 2024 di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca Selengkapnya