Antisipasi macet horor di Nagreg, Kapolri instruksikan satu arah
Merdeka.com - Jalur Nagreg, di Kabupaten Bandung masih menjadi permasalahan krusial di jalur selatan pada musim arus mudik dan balik Lebaran. Mengantisipasi kemacetan horor di jalur tersebut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menginstruksikan anak buahnya untuk memberlakukan satu jalur di puncak arus balik.
Kapolri menyampaikannya usai melihat langsung situasi arus balik di jalur selatan yang menyimpul di persimpangan Jalan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (30/1).
"Kita lakukan manajemen lalin satu jalur. Kalau ada kepadatan kita berlakukan satu jalur yang menuju ke arah Nagreg. Nanti akan konsekuensi buka tutup, kalau ekornya sudah memanjang. Jadi memang yang dari Bandung, Garut ke Tasikmalaya akan terganggu. Oleh karena itu ini akan diatur manual dengan menggunakan penempatan anggota. Itu sudah saya instruksikan pada Polda, Polres untuk membantu aturan lalu lintas," kata Tito.
-
Apa yang ditemukan Kapolri saat evaluasi mudik 2024? 'Baru saja kita mendengarkan presentasi terkait dengan evaluasi sementara berkenaan arus mudik di tahun 2024,' kata Sigit kepada awak media, Selasa (9/4). Semisal untuk pelaksanaan arus mudik di jalur tol mulai dari empat gerbang tol utama di KM50 sampai dengan KM Kalikangkung. Ditemukan peningkatan arus kendaraan dan bergesernya waktu puncak arus mudik satu hari lebih cepat dari tahun 2023.'
-
Bagaimana Kapolri mendapat rumusan baru untuk mudik 2025? Oleh sebab itu, dari hasil manajemen arus mudik 2024 yang berjalan baik. Dengan dipadukan evaluasi arus mudik 2023, telah didapat satu rumusan yang lebih baik untuk arus mudik 2025. 'Ini sudah bagus dan tentunya dengan membandingkan tahun 2023 dan 2024. Maka tadi, didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik nanti di tahun 2025,' kata Sigit.
-
Kenapa Kapolri menemukan rumusan baru untuk mudik 2025? 'Ini sudah bagus dan tentunya dengan membandingkan tahun 2023 dan 2024. Maka tadi, didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik nanti di tahun 2025,' kata Sigit.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Bagaimana Korlantas Polri mengantisipasi arus mudik? Untuk berbagai kesiapan pengelolaan terhadap arus mudik dan arus balik, Polri akan mengantisipasi berbagai kegiatan, baik mudik dan balik.Selain itu, kata Slamet, juga mengantisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat wisata serta pusat transportasi.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
Dia mengaku, peningkatan arus balik sudah mulai terasa pada hari ini. Peningkatan itu masyarakat biasanya memilih di waktu siang, sore dan malam. Antisipasi kemacetan seperti Tol Brexit horor pada tahun lalu, Tito juga mengimbau warga yang ingin bergerak ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mencari jalur lain atau menunda waktu sementara.
"Jadi kendaraan dari Bandung menuju Tasik pagi saja. Kalau Garut ke Nagreg apalagi Sabtu dan Minggu. Warga dari Bandung untuk ngerem dan jangan gunakan jalan itu dulu. Kita berikan prioritas kendaraan arus balik. Kalau sudah Cileunyi kelihatannya oke. Di Cileunyi juga ada pengaturan sehingga lancar," terangnya.
Selain itu, Tito meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan kendaraannya saat hendak berpulang kembali ke domisilinya masing-masing.
"Tolong waspada kendaraan prima, kedua bensin sebelum ke Nagreg jangan kosong harus full, kalau terjadi kemacetan sudah siap dengan BBM. Jangan lupa juga bawa makanan kecil meski sudah disiapkan pos-pos kesehatan di jalur-jalur kemacetan itu," tegasnya.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya mengakui, jalur selatan untuk Lebaran tahun ini masih menjadi pekerjaan rumah. Jalur selatan dalam laporannya lebih macet ketimbang utara yang sudah dapat teratasi dengan beberapa perbaikan infrastruktur.
"Jalur selatan sekarang memang lebih bagus dari tahun lalu, tapi memang titik kritis ada di Nagreg. Saya cek kendaraan dari Solo ke Nagreg bisa 17 jam. Kalau utara dari Solo ke Nagreg bisa12 jam. Ada perbedaan 5 jam. Nagreg perlu pengamatan total. Saya setuju kalau satu arah. Bandung cari jalur alternatif. Pedagang ga dagang dulu. Karena khawatir terjadi (kejadian) Brexit," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anom mengatakan hingga H-3 Lebaran ini pihaknya mencatat adanya fenomena lonjakan perjalanan dari para pemudik di malam hari.
Baca SelengkapnyaKemacetan selama arus balik tidak hanya terjadi di jalan tol. Ternyata sejumlah ruas jalan arteri utama juga kerap menjadi titik rawan kemacetan.
Baca SelengkapnyaEddy mengatakan jajarannya akan terlebih dahulu melakukan sterilisasi jalur sebelum dilakukan one way.
Baca SelengkapnyaMemberlakukan satu arah beberapa kali untuk mengatasi penumpukan agar kendaraan
Baca SelengkapnyaListyo turut mengimbau kepada para pemudik agar tidak memaksakan diri selama berkendara ke kampung halaman
Baca SelengkapnyaListyo meminta masyarakat manfaatkan rest area atau tempat lain yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan skema one way terkait arus balik libur tahun baru.
Baca SelengkapnyaPolri akan menggelar Operasi Ketupat 2024 untuk mengatur arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaKakorlantas minta untuk saling menghormati sesama pengguna jalan
Baca SelengkapnyaOne Way di KM 414 Kalikangkung hingga KM 72 Tol Cipali Diperpanjang sampai Pukul 24.00 WIB
Baca SelengkapnyaKorps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik 2024.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca Selengkapnya