Antisipasi Penularan Covid-19, Puluhan Pengungsi Merapi di Klaten Jalani Uji Swab
Merdeka.com - Guna mengantisipasi penularan Covid-19, para pengungsi Gunung Merapi di Klaten mulai menjalani tes usap atau swab test. Para peserta uji swab merupakan kelompok berisiko tinggi dan rentan.
"Di pengungsian, hari Sabtu kemarin itu sudah kita lakukan pemeriksaan sampling, itu 40 orang. Hasilnya belum jadi hari ini, mudah-mudahan besok atau lusa sudah jadi," ujar Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Badianto, Senin (16/11).
Kriteria yang kita pilih adalah mempunyai litas tinggi. Jadi masih suka wira wiri (mondar-mandir) dan yang kelompok rentan itu," imbuhnya.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Siapa yang diundang ke sentra tembaga di lereng Merapi? Para perajin tembaga dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Ketua DPR RI itu.
Anggit mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian pemerintah kabupaten Klaten adalah kelompok berisiko tinggi, terutama ibu hamil yang memasuki usia 38 minggu. Berdasarkan hasil screening di seluruh kabupaten, ada seorang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Bukan pengungsi lho, ini screening total masyarakat Klaten," katanya.
Atas temuan tersebut, pihaknya telah memanggil seluruh rumah sakit yang memiliki dokter obgyn. Karena menurutnya, ibu hamil yang positif masih harus mendapatkan penanganan di rumah sakit.
"Jadi para bidan maupun FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama), masih memiliki resiko kalau menolong persalinan disana (pengungsian). Makanya pertolongan persalinan nya di rumah sakit," jelasnya.
"Total dari pemeriksaan yang sudah dilakukan di Klaten, ndelalah (kebetulan) ibu hamil yang positif itu ada 30. Ini kan otomatis di rumah sakitkan semua untuk penatalaksanaan untuk proses persalinan. Makanya hari Minggu kita langsung gerak cepat, rumah sakit mau tidak mau harus kerjakan," tandasnya.
Anggit Menambahkan, selain Ibu hamil kelompok yang juga memiliki resiko tinggi adalah lanjut usia, tenaga kerja, wartawan atau orang-orang yang bekerja di layanan publik. Meskipun Dalam kondisi sehat mereka termasuk dalam resiko tinggi untuk dilakukan screening. Dari hasil screening tersebut ditemukan ada yang terpapar dan ada yang kontak erat dengan pasien positif.
"Akhirnya kita lakukan pemeriksaan. Ibu hamil yang sudah memasuki usia 34 minggu kita lakukan pemeriksaan. Sehingga kalau nanti hasilnya masih positif, segera nanti rumah sakit melakukan penatalaksanaannya," pungkas dia.
Lokasi Pengungsian Disterilkan
Selain uji swab, lokasi pengungsian Gunung Merapi di Kabupaten Klaten akan disterilkan agar tidak terjadi penularan Covid-19. Upaya sterilisasi dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, bekerja sama dengan sejumlah desa yang menjadi lokasi pengungsian. Di antaranya Desa Balerante, Kecamatan Kemalang.
"Jadi nanti di adakan penyemprotan biar tidak terkena Covid-19. Nanti kita koordinasikan dengan desa, menghendaki berapa kali. Katakan seminggu sekali atau bagaimana, akan kita lakukan. Saya harus berkoordinasi dengan desa kan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, Senin (16/11).
Anwar mengatakan, pihaknya akan mengedepankan kepentingan umum, terutama untuk para pengungsi Merapi.Menurutnya, saat ini kondisi para pengungsi sudah relatif baik. Dengan protokol kesehatan yang diterapkan tersebut, ia berharap para pengungsi tidak akan ada yang terkonfirmasi Covid-19.
Anwar menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi para pengunjung yang datang ke lokasi pengungsian. Yakni berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan screening terhadap para pengunjung.
"Semua pengunjung, baik itu pejabat maupun rakyat, tidak boleh bertemu langsung dengan pengungsi. Mereka tetap harus menjalankan protokol kesehatan 3M. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," katanya.
Pihaknya juga telah menyediakan mobil tangki untuk kebutuhan cuci tangan. Pengunjung, lanjut dia, harus mengisi daftar hadir atau check list yang telah disediakan. Untuk pengunjung dari luar kota, lanjut dia, sebisa mungkin harus ditanyakan surat keterangan kesehatan.
"Saya pun setiap hari ke sana juga harus mengisi check list, Harus cek kesehatan juga, di sana pos kesehatannya juga sudah ada," katanya.
Anwar mengaku menemui kesulitan saat penerapan protokol kesehatan kepada para pengungsi. Pasalnya tak sedikit para pengungsi yang saat pagi hari harus pulang ke daerah asal untuk mencari pakan ternak dan kemudian kembali lagi ke pengungsian. Meskipun pihaknya dan dinas pertanian sudah menyediakan bantuan pakan ternak bagi hewan piaraan para pengungsi.
Terkait kondisi ternak yang juga ikut diungsikan, Anwar menyebut semua dalam keadaan baik. Selain tmpatnya yang luas dan cukup hewan ternak milik pengungsi yang didominasi sapi tersebut juga dalam keadaan terpelihara dengan baik.
"Hewan ternak bagus, tidak masalah, wong tempat evakuasinya juga cukup. Petugas saya setiap hari juga ngecek kesana," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaKPU RI mewajibkan pemeriksaan kesehatan agar kondisi kesehatan maupun komorbid calon anggota KPPS dapat diketahui sedini mungkin.
Baca Selengkapnya"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi
Baca SelengkapnyaPuluhan polisi cek kesehatan dengan mengikuti tes urine
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca Selengkapnya