Antisipasi Perang Kelompok Susulan Usai 1 Tewas di Makassar, Polisi Amankan 6 Orang
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengamankan enam orang terduga pelaku perang kelompok di Jalan Monginsidi Baru, Makassar yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Enam orang diamankan bersama dengan barang bukti seperti busur, parang, ketapel, dan tombak.
Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Budhi Haryanto mengatakan enam orang diamankan dalam kasus perang kelompok di Jalan Monginsidi Baru pada 2 Mei 2022. Budhi mengaku pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga menimbulkan korban meninggal dunia.
"Kami juga mengamankan barang bukti diantaranya berupa tombak, parang, busur, ketapel, gurinda, bor," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/5).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Meski masih melakukan pengembangan, diduga perang kelompok terjadi karena perselisihan paham yang berkepanjangan. Budhi mengaku sudah melakukan pemetaan agar tidak terjadi kembali perang kelompok yang menyebabkan korban jiwa.
"Kami sudah melakukan mapping, ternyata mereka mau bermain lagi (perang kelompok). Yang jelas, saya selaku Kapolrestabes Makassar tidak menginginkan adanya perkelahian kelompok ini dan kita akan tindak tegas," tegasnya.
Sebelumnya terjadi perang kelompok di Inspeksi Kanal Jalan Monginsidi Baru Makassar yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal setelah terkena anak panah di bagian dada.
"Iya, satu orang meninggal dunia terkena anak panah," ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto kepada wartawan di rumah korban, Selasa (3/5).
Budhi menyebut korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Budhi mengaku korban telah dibawa keluarga ke Kabupaten Jeneponto untuk dimakamkan.
"Korban dimakamkan di kampung halamannya Jeneponto. Untuk saat ini situasi sudah aman," tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya memburu pelaku perang kelompok yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Ia mengaku sudah memerintahkan personelnya untuk mengantisipasi terjadinya perang susulan.
"Anggota di sana dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga situasi aman. Jangan melakukan terprovokasi, polisi akan melakukan proses hukum secara tegas kepada pelaku," sebutnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaDari 11 tersangka itu, sembilan di antaranya langsung dilakukan penahanan di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnya