Antisipasi permainan harga, Gubernur NTT sidak pasar
Merdeka.com - Untuk mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di pasar saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Timur melakukan inspeksi mendadak memantau harga, di beberapa pasar tradisional di Kota Kupang, Rabu (8/6).
Dari hasil pantauan di pasar tradisional Oeba, Kupang, terdapat beberapa bahan pokok dinilai tidak mengalami kenaikan harga.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, yang memimpin pemantauan mengatakan, ada beberapa komoditi mengalami sedikit kenaikan harga. Namun, dianggap tidak begitu signifikan. Dia meyakini hal itu diakibatkan oleh para penyuplai, bukan permainan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
"Kami ke sini untuk melihat pasar, memantau harga pasar, rata-rata tidak signifikan naiknya. Beras malah turun, bawang merah turun, telur juga tidak naik. Sementara daging masih berkisar antara Rp 80 ribu, Rp 85 ribu, sampai Rp 90 ribu," kata Frans.
Berbeda dengan hasil pemantauan TPID NTT, pengakuan para pedagang menyatakan harga mulai melonjak drastis.
Telur ayam misalnya. Harga sebelum memasuki Ramadan berkisar dari Rp 30 ribu hingga Rp 49 ribu per rak. Kini naik menjadi Rp 50 ribu per rak, dan akan diberlakukan oleh pedagang mulai Kamis (9/6) besok.
"Sebelum-sebelumnya, sekarang tambah naik. Besok su mulai naik Rp 50 ribu per rak. Kemarin kan Rp 49 ribu," kata salah satu pedagang telur di pasar Oeba, Nur.
Selain telur ayam, bawang putih pun mengalami kenaikan harga. Sebelumnya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 50 ribu per kilogramnya.
Guna mengantisipasi lonjakan lebih drastis, para pedagang diminta tidak bermain harga menjelang Idul Fitri mendatang. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaWarga pasar yang mengetahui wilayahnya disambangi Ganjar langsung memburu untuk berfoto dan bersalaman.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan operasi pasar, retail, hingga grosir untuk menurunkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSeribu cara dilakukan untuk memanipulasi angka inflasi.
Baca SelengkapnyaKemendag bersama dinas perdagangan di daerah terus memastikan stabilitas harga pangan.
Baca SelengkapnyaGuna mengendalikan harga komoditas, perlunya langkah preventif dari pemerintah pusat dan Pemda.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi menyebut harga sembako di pasar rakyat cenderung stabil.
Baca SelengkapnyaBerikut penampilan necis eks Kapolri saat panas-panasan turun ke pasar.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca Selengkapnya