Antisipasi teror bom, Aher konsolidasi dengan Pangdam, Kapolda hingga MUI
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melakukan konsolidasi dengan unsur pimpinan lainnya sebagai tindak antisipatif pasca serangan bom Surabaya, yang terjadi Minggu (13/5) pagi.
Menurut dia, tindakan koordinasi tercakup dalam peningkatan keamanan dan deteksi dini potensi radikalisme di wilayahnya.
"Ini jadi pelajaran di Jabar. Pemprov Jabar akan tingkatkan konsolidasi dengan Kapolda, Pangdam, hingga MUI. Kami kawal agar tak ada kejadian radikalisme dan terorisme serupa di Jawa Barat," katanya di Gedung Sate, Bandung, Minggu (13/5).
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Apa yang dirampungkan Irjen Herry Heryawan? Seorang jenderal bintang dua Polri berhasil merampungkan pendidikan S2 di STIK. Ia diwisuda bersama dengan anak eks Kapolri.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menjadi Gubernur Jawa Barat kelima? Raden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata memiliki karier politik yang menonjol dan beragam dalam pemerintahan Indonesia. Setelah terlibat aktif dalam pergerakan kemerdekaan melalui Partai Nasional Indonesia (PNI), Sanusi memulai karier politik resminya sebagai Gubernur Jawa Barat kelima pada tahun 1951.
Lebih lanjut dia mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri di Surabaya dan meminta masyarakat untuk tidak mengaitkan peristiwa ini dengan salah satu agama tertentu.
Menurut dia, agama apapun tak pernah mengajarkan terorisme dan radikalisme. Karenanya, atas nama pemerintah dan masyarakat Jawa Barat tak pernah setuju dengan tindakan terorisme.
"Kami mengutuk keras terorisme oleh siapapun, atas alasan apapun, kapanpun kejadiannya,serta apapun targetnya," ujarnya.
Menurut Aher, tindakan seperti bom bunuh diri di Surabaya menyalahi agama, norma sosial, hingga undang-undang. Seluruh tindaknya salah, dan menjadi tidak relevan jika dikaitkan dengan agama tertentu.
"Jangan dihubungkan dengan agama apapun. Boleh jadi pelaku mengaku ada kaitan dengan agama tapi sesungguhnya tak ada hubungan dengan agama apapun yang dianut. Hanya pemahaman sempit agama si pelaku saja," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaApel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan bahwa di sekitar lokasi gudang peluru yang meledak, sudah aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi.
Baca SelengkapnyaGus Irsyad juga menyampaikan tentang peran Banser dalam membantu pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto dinilai mengambil langkah signifikan dalam memperkuat koordinasi antara TNI, Polri dan Kejagung.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Irjen Luthfi yang mengumpulkan TNI Polri untuk memastikan jaminan keamanan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSarasehan digelar untuk mengukur kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim
Baca SelengkapnyaIrjen Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk turun mengamankan rumah ibadah selama natal
Baca SelengkapnyaPotret kebersamaan jenderal TNI-POLRI, rekan satu angkatan di Akmil dan Akpol.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar segera menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Selengkapnya