Antusias Publik pada Vaksinasi Covid-19 Diyakini Mampu Tekan Kurva Pandemi
Merdeka.com - Ahli epidemiologi Iche Andriyani Liberty menilai, adanya minat publik menerima vaksinasi Covid-19 mampu mengurangi penambahan kasus harian. Apalagi hasil pendataan angka kurva epidemi tiga bulan terakhir di Sumsel terungkap bahwa kasus harian mencapai di atas seribu kasus.
Meski data harian Covid-19 tinggi, namun angka kesembuhan mencapai 82,32 persen dan persentasenya tinggi jauh di atas rata-rata nasional yang hanya sekitar 60 persen. Namun pandemi tidak akan berhenti jika tidak ada rantai antisipasi dengan kunci utama siap vaksin.
"Dibantu tren mobilitas yang menurun, vaksinasi Covid-19 bisa berjalan baik. Berdasarkan pendataan kurva epidemi, penyebaran terjadi karena mobilitas tinggi," ungkap Iche dalam siaran pers AJI Palembang yang diterima merdeka.com.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
AJI Palembang menggelar Outlook Series ke-10 Jurnalis 2021 dengan tema 'Kondisi Sosial Masyarakat Sumsel Pasca Vaksinasi', Jumat (22/1). Seri kali ini mengundang narasumber Plt Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fauzia, ahli mikrobiologi Prof Yuwono, Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang Prof Abdullah Idi, dan ahli epidemiologi Dr Iche Andriyani Liberty.
Dengan adanya persentase yang menurun terhadap aktivitas masyarakat, pelaksanaan vaksinasi diharapkan mampu berefek dengan mobilitas publik. Pendataan terakhir, mobilisasi warga Sumsel di luar rumah turun, seperti aktivitas di kafe berkurang 30 persen.
"Artinya imbauan pemerintah pun mendorong publik mengurangi aktivitas," katanya.
Sementara menyoal bagaimana kehadiran vaksin dinilai memunculkan paradigma bisnis dan politik di tengah masyarakat, menurut pengamat sosial Prof Abdullah Idi, sebaiknya pemerintah dan pemangku kepentingan memberikan transparansi.
"Seperti memberikan riwayat pengadaan, anggaran dan bagaimana target sasaran vaksin harus terinformasi jelas," kata dia.
Menanggapi keraguan vaksin di tengah masyarakat, dia menilai hal ini bukan kali pertama yang terjadi. Sebab sebelum ada vaksin Covid-19, sudah banyak rasa tidak percaya dari masyarakat terhadap kehadiran vaksin-vaksin lain.
"Saya mengutip artikel kesehatan, bahkan perbandingan sebelumnya (vaksin lain) di banyak negara tingkat kepercayaannya hanya 50-60 persen yang bersedia divaksin. Ini tantangan pemerintah tentu untuk menumbuhkan kepercayaan," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fauzia mengatakan, sebenarnya vaksinasi Covid-19 tidak membuat pandemi hilang begitu saja. Namun kehadiran vaksin membantu memperkuat antibodi dan meningkatkan kekebalan imunitas tubuh.
"Vaksinasi tidak bisa menghalangi masuk kuman, tetapi vaksinasi dalam satu waktu membuat 2/3 kelompok masyarakat dari 270 jiwa melindungi dari terpapar virus," tuturnya.
Sementara itu, ahli mikrobiologi Prof Yuwono menjelaskan, penilaian Covid-19 secara logika harus diketahui bahwa kasus ini tidak lebih besar dari HIV, influenza dan TBC. Namun penderita memiliki angka kematian 0,4 persen kasus aktif bagi pasien dengan kasus berat.
"Angka mutlak secara global, Covid-19 per hari kasus aktif mencapai 112.255 orang," jelasnya.
Sedangkan untuk kasus krisis Covid-19 dilihat berdasarkan tingkat penularan dan bagaimana riwayat perjalanan penyakit. Sebab jika pasien positif namun tanpa gejala penyakit, dikhawatirkan menularkan kepada yang komorbit atau memiliki penyakit penyerta.
"Karena kalau sudah kena ke yang berat, dampaknya akan berat dan sulit masuk fase membaik," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya