Antusiasme Warga Sumsel Vaksinasi Cavid-19 Terkendala Pasokan Vaksin
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 di Sumatera Selatan terbilang masih rendah sejak digulirkan empat bulan lalu. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan vaksin dari pemerintah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel Fery Yanuar mengungkapkan, ketersediaan vaksin berbanding terbalik dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. Pasalnya banyak permintaan dari berbagai pihak untuk dilakukan vaksin namun tak bisa dipenuhi.
"Karena pasokan vaksin terbatas, kami harus memilih yang lebih diprioritaskan. Artinya kami belum bisa menerima pengajuan masyarakat untuk disuntik vaksin, padahal banyak sekali permohonan yang masuk," ungkap Fery, Rabu (21/4).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Dia mengatakan, vaksinasi untuk saat ini dilakukan bagi kaum lanjut usia dan tenaga pendidik. Sebelumnya sasarannya asalah tenaga kesehatan dan pelayan publik.
"Kami berpedoman pada instruksi Kementerian Kesehatan yang menjadi sasaran vaksin," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari 1,2 juta sasaran vaksinasi pada prioritas pertama, realisasinya baru 36 persen. Dengan rincian 83,48 persen tenaga kesehatan, pelayan publik 19,72 persen, dan lansia 2,62 persen.
Rendahnya cakupan vaksin bagi lansia disebabkan banyak faktor, utamanya terkendala kesehatan. Sementara bagi pelayan publik disebabkan pasokan vaksin yang minim.
"Petugas pelayan publik juga belum maksimal, kami juga belum menerima pegawai BUMN atau BUMD karena keterbatasan vaksin," kata dia.
Hingga saat ini, jumlah vaksin yang diterima provinsi itu sebanyak 181 ribu dosis bagi 340 ribu orang. Dalam waktu dekat pemerintah pusat akan kembali mengirim 14 ribu dosis vaksin.
"Dari yang sudah tersalurkan atau yang bakal diterima terbilang masih rendah, tidak sesuai dengan kebutuhan. Tapi kami akan upayakan agar serapan vaksin bisa dipercepat," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya