Apa kabar Indonesia setelah 17 tahun Soeharto lengser?
Merdeka.com - Gelombang reformasi telah mampu menjatuhkan Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan pada 21 Mei 1998. Aksi massa itu membawa tuntutan untuk membersihkan pemerintahan dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
hari ini tepat 17 tahun peristiwa bersejarah tersebut. Lalu apa kabar Indonesia setelah 17 tahun Soeharto lengser?
Sosiolog Musni Umar menilai 17 tahun reformasi belum mampu mewujudkan tuntutan mulia tersebut. KKN masih merajalela di dalam birokrasi di Indonesia.
-
Siapa yang menggantikan Soeharto? Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
-
Kenapa Soekarno ganti nama? Nama asli Soekarno, Kusno, diberikan oleh orang tuanya saat ia lahir pada tahun 1901. Namun, ketika ia masih kecil, Kusno sering jatuh sakit. Akibatnya, orang tua Kusno memutuskan untuk mengganti namanya menjadi 'Soekarno.'
-
Kenapa Soekarno berganti nama? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno. Kemudian sang ayah merubah namanya menjadi Soekarno lantaran sering sakit pada usia 11 tahun.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
-
Siapa yang menurut Soekarno tidak akan bertemu kemajuan? Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
"Ternyata setelah kita lengserkan Soeharto, isu sentral yang kita kemukakan itu KKN bukannya semakin berkurang malah semakin merebak. Tentu itu menjadi keprihatinan kita semua," kata Musni Umar kepada merdeka.com, Rabu (20/5).
Menurutnya, langkah awal mewujudkan amanat reformasi tersebut sudah diawali dengan membangun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, kinerja lembaga anti-rasuah tersebut belum optimal seperti yang diharapkan.
"Dalam rangka itu, kita mendirikan KPK tapi KPK sampai hari ini belum berhasil, jangankan menghilangkan, mengurangi saja belum berhasil," terang dia.
Lanjut dia, kesalahan gerakan reformasi 98 karena hanya melengserkan Soeharto. Sementara, budaya orde baru yang lekat dengan KKN tidak dikikis habis.
"Waktu reformasi, kita hanya mengganti Soeharto tetapi budaya yang melekat itu tidak kita reformasi. Korupsi itu harus kita ubah secara total, mulai dari cara pandang, praktik, dan perilaku," tambah dia.
Dia juga mengkritik politik dinasti yang dibangun elit politik. Mereka menerapkan nepotisme baik di pemerintahan maupun di partai politik.
"Coba kita lihat partai politik, kalau bapak jadi ketua umum maka anaknya sekjen. Padahal parpol ini institusi demokrasi tapi dilumuri nepotisme, kalau dia sudah pengalaman dan jam terbangnya tinggi itu dapat kita pahami," pungkas dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaDari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), pada sidang akhir masa jabatan MPR periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaPenghapusan nama Soeharto itu dinilai sebagai langkah mundur perjalanan reformasi.
Baca SelengkapnyaAlasan pencabutan TAP MPR dikarenakan proses hukum terhadap Soeharto telah selesai karena yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca Selengkapnya